Otomotifnet.com - Beberapa waktu lalu di media sosial, viral postingan video "The Power of Emak-emak" yang menunjukkan profesi sopir angkutan bus kota tanpa kernet di Jakarta.
Wanita itu adalah Lia Yuliana (32), sopir Koantas Bima 509 jurusan Kampung Rambutan-Lebak Bulus.
Seperti diberitakan di Kompas.com, sang reporter bertemu Lia Yuliana di Terminal Dalam Kota Kampung Rambutan, (5/6/2018).
(BACA JUGA: Ternyata... Mirip Banget Proses Lorenzo Ke Honda, Kayak Casey Stoner Musim 2010)
Saat itu ia mengenakan baju kaos berlapis kemeja seragam berwarna biru, celana jeans hitam, serta rambut yang diikat ke atas.
Menurutnya, sudah sekitar 15 tahun mengemudikan bus tiga perempat tersebut untuk mengais rezeki yang halal di Jakarta.
"Kalau narik dah lumayan lah, ada kali 15 tahunan. Pertama narik itu bukan di sini (Kampung Rambutan), tapi di Depok," ujar Lia.
Sebelum melayani penumpang dengan rute saat ini, Lia juga pernah jadi sopir berbagai jurusan lainnya.
(BACA JUGA: Tragis, Anggota Klub Toyota Rush Tewas Ditimpuk Batu Besar di Tol, Anggota Lain Diminta Waspada )
Mulai dari Depok-Pasar Minggu, Blok M-Depok, hingga Bogor-Pasar Minggu.
Lia dengan lihainya pernah mengemudikan Metromini, Kopaja dan sekarang Koantas Bima.
Berawal jadi kernet
Kepiawannya mengemudikan bus berdimensi sedang tersebut tidak serta-merta didapat secara instan.
(BACA JUGA: Duh, Pemilik Elgrand Tuntut Nissan Indonesia Miliaran Rupiah, Lantaran Nggak Ada Ini)
Ada proses panjang dan bermula dari saat ia menjalani hidup dan bergaul di dunia terminal.
"Sebelum nyetir, saya itu jadi kernet dulu di Depok. Biasa lah ikut-ikutan sambil nyari uang dari pada ngangur. Setelah itu, mulai belajar nyetir," ucap Lia yang merupakan warga Bogor, Jawa Barat ini.
Menurutnya, sejak kecil ia memang memiliki sifat tomboi, bahkan rata-rata teman bermainnya semua laki-laki.
Lia menganggap menjalani hidup sebagai sopir sudah menjadi pilihan akhir sesuai kemampuanya.
(BACA JUGA: Wow.... 'Avanza' Ada Yang Mesin Listrik, Seperti Ini Detailnya)
"Mau gimana lagi, Bang, ini saja kemampuan saya, benar-benar cuma bisa nyetir. Dulu sih sempat kerja di konfeksi, cuma enggak lama juga," ucapnya.
Dari ragam pengalamanya membawa bus tiga perempat, serta banyak rekomendasi dari teman-temannya, Lia bersyukur bisa dipercaya oleh pemilik armada sebagai sopir.
"Bos dengar dari kawan-kawan sopir juga, saya bisa nyetir, dan enggak cuma pernah bawa satu mobil aja ada beberapa kan, yah jadi akhirnya dipercaya suruh narik sewa," pungkas ibu satu anak ini.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "15 Tahun Jadi Sopir Bus Tanpa Kernet, Inilah yang Dilakukan Lia Biar Bisa Bertahan"