Kronologi Oknum Call Center Grab Tipu 3.000 Driver, Cuma Butuh 2-3 Menit

Joni Lono Mulia - Sabtu, 9 Juni 2018 | 14:19 WIB

Ilustrasi driver Grab (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Tindakan kriminal yang dilakukan oknum call center sempat berjalan cukup lama, meski akhirnya berhasil dibongkar pihak kepolisian.

Secanggih-canggihnya para oknum pegawai call center Grab mencuri uang insentif driver Grab, pada akhirnya ketahuan juga.

Hukuman berat menanti para oknum karyawan call center.

(BACA JUGA: Satu Motor Berhenti Mendadak, Empat Truk Langsung Tabrakan Beruntun)

Tak tanggung-tanggung, total Rp 1 miliar insentif dari driver Grab dikantongi.

Kasus pencurian uang insentif pengemudi Grab terbongkar dari investigasi pihak Grab Indonesia.

Perusahaan transportasi online itu telah mencium praktik ini dari transaksi mencurigakan yang dilakukan oknum pegawai mereka.

Sebelumnya, polisi menangkap tiga oknum pegawai call center Grab, seorang mantan admin call center Grab, dan seorang modifikator akun.

(BACA JUGA: Bos Yamaha Bantah Bikin Tim Tambahan, Nyari Tim Satelit Saja Belum Dapat)

"Grab mengidentifikasi sejak awal bahwa telah terjadi sejumlah pelanggaran terkait 3.077 transaksi mencurigakan," demikian isi keterangan resmi Bidang Humas PT Grab Indonesia, yang diterima Kompas.com, Jumat (8/6/2018).

Menyusul hasil investigasi yang dilakukan, Grab menemukan bahwa terdapat lima agen pelayanan konsumen yang menjadi pelaku pencurian dana sebesar Rp1 miliar.

"Grab segera melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lima agen tersebut," lanjut keterangan tersebut.

(BACA JUGA: Kaget, Polisi Sidak Bus Malah Nemu Kawasaki Ninja Di Bagasi, Pemilik Suruh Antar Sendiri Motor Ke Kampung)

Usai memutus hubungan kerja, Grab segera melaporkan tindakan kriminal dan seluruh informasi tindak kejahatan oknum pegawainya kepada pihak berwajib pada 19 Maret 2018.

Grab berterima kasih kepada pihak kepolisian yang segera mengambil tindakan dan menangkap para pelaku.

Grab berharap, kejadian serupa tak terulang kembali.

(BACA JUGA: Ini Perkiraan Kecepatan Batu Yang Ditimpuk Ke Mobil Korban Di Jalan Tol)

Polisi sebelumnya membekuk tiga oknum call center Grab berinisial GRW, YSBP, RH, satu mantan admin call center Grab berinisial TM, dan seorang modifikator akun para mitra Grab berinisial YD.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan, tersangka TM pernah menjadi admin call center Grab yang memiliki kewenangan membuka akun-akun e-mail dan data pribadi sopir-sopir taksi online yang sudah terdaftar.

(BACA JUGA: Kok Bisa... Puig Yang Bawa Pedrosa Gabung Ke Honda MotoGP, Eh... Puig Juga Yang Pecat Pedrosa)

TM merupakan otak kejahatan ini.

Ade mengatakan, berbekal sejumlah user name dari para call center yang masih aktif, TM dan tersangka lain mengubah identitas akun pengemudi Grab untuk "membelokkan" uang insentif yang ditransfer ke nomor rekening khusus yang telah disiapkan.

Para pelaku mengaku telah melakukan aksi ini sejak tahun 2017, hingga akhirnya aksi tersebut terbongkar pada Mei 2018.

(BACA JUGA: Ini Alasan Toyota, Kenapa Sienta Enggak Selaris Saudaranya Yang Lain)

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary mengatakan, oknum pelaku telah memodifikasi lebih dari 3.000 akun GrabCar.

Dana yang seharusnya dikirim ke para pengemudi Grabcar sebagai insentif, oleh para pelaku dialihkan ke akun yang telah dimodifikasi milik mereka.

"Di akun tersebut tertera nama, nomor ponsel, dan nomor rekening penerima insentif. Jadi kalau sopir taksi habis narik bekerja, dia akan menerima insentif yang ditransfer ke nomor yang sudah diserahkan kepada perusahaan," kata AKBP Ade Ary.

(BACA JUGA: Bikin Kaget, Rossi Sampai Puji Lorenzo Bisa Menang Naik Ducati, Ini Alasannya)

Ade mengatakan, TM telah melakukan aksinya sejak belum dipecat dari PT Grab Indonesia, atau pada tahun 2017.

"Setelah dia dipecat, dia masih melanjutkan aksinya dengan mengajak 3 orang petugas call center aktif yang masih berdinas atau yang masih jadi bagian dari perusahaan taksi online tersebut untuk meminjam nomor user-nya," ujar Ade sapaan akrab AKBP Ade Ary.

Melalui user name petugas call center aktif tersebut, para pelaku mengganti data-data mitra untuk membelokkan uang insentif.

(BACA JUGA: Bukan Avanza, Toyota Siap Keluarkan Kejutan Model Baru)

Mereka hanya butuh waktu dua hingga tiga menit untuk melancarkan aksinya.

"User name-user name ini disewa mantan admin call center itu dengan tarif Rp 2 juta hingga Rp 4 juta," katanya.

Atas kerugian yang dialami mitra pengemudi, PT Grab Indonesia mengklaim telah mengembalikan uang insentif yang dicuri.

"Seluruh dana yang dicuri telah dikembalikan kepada mitra pengemudi yang menjadi korban tindak kejahatan tersebut," kata Grab Indonesia dalam sebuah keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (8/6/2018).

(BACA JUGA: Wow... Resmi Datangkan Andrea Iannone, Aprilia Indikasikan Jorjoran Di MotoGP)

Pihak Grab Indonesia mengaku sangat kecewa dengan tindakan lima anggota tim pelayanan konsumen yang mengambil keuntungan dari tanggung jawab mereka.

"Agen-agen pelayanan konsumen yang melayani baik mitra pengemudi maupun penumpang memiliki akses yang sangat terbatas terhadap data mitra pengemudi."

"Di mana kami telah mengambil tindakan lebih lanjut guna membatasi akses yang mereka miliki, dan memastikan hal ini tidak akan terulang kembali," ujar Grab Indonesia.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Modus dan Kronologi Lengkap Oknum Call Centre Grab Tipu 3.000 Driver, Rp 1 Miliar Di Tangan"