Do & Dont’t
Tubeless di Pelek Jari-Jari (DO)
Pelek jari-jari memiliki banyak rongga sehingga perlu memakai ban dalam agar angin tidak keluar, ingin mengubah tubeless di pelek jari-jari? Bisa kok!
“Mengubah pelek jari-jari menjadi tubeless bisa menggunakan ban dalam yang dibelah, itu sangat aman, kami sudah bikin di banyak model sampai Harley-Davidson."
"Sampai sekarang aman saja bahkan untuk pemakaian yang cukup ekstrem seperti adventure,” sebut Ario yang sedang hobi adventure pakai Kawasaki Versys 250 kesayangannya.
Pelek jari-jari untuk dijadikan tubeless ini bisa untuk segala lebar.
“Kalau makin lebar malah makin gampang untuk dibuat tubeless, kalau pelek yang sempit lebih susah karena ban butuh tumpuan, nah di pelek yang sempit itu agak susah buat bertumpu,” lanjutnya.
(BACA JUGA: Dilema, Ayam Tetangga Naik Ke Atas Mobil, Saran Dari Orang-Orang Malah Bikin Senyum)
Ukuran Terlalu Lebar atau Sempit (DON’T)
Pelek punya banyak varian lebar yang bisa konsumen pilih, tapi harus menyesuaikan kebutuhan tidak boleh asal lebar.
“Contoh apabila pelek standar pakai ukuran ban lebih lebar makan ban akan terlihat kotak, sehingga mengurangi fungsi ban besar karena yang menapak ke aspal hanya bagian tengahnya saja dan tentu bahan bakar jadi lebih boros,” ungkap Endro Sutarno, Technical Service Division PT. Astra Honda Motor (AHM).
Selain itu pemakaian lebar pelek yang tidak sesuai mempengaruhi dari segi handling.
“Sangat berpengaruh pada performa ban dan behubungan juga dengan kontak langsung ke aspal. Kendaraan akan jadi sulit dikendarai."
"Dari segi visual pun tidak proporsional. Jika ingin modifikasi baiknya hanya naik 1 sampai 2 tingkat saja,” ujar Ridwan Arifin dari RYZ Motor di bilangan Jatiasih, Bekasi.
(BACA JUGA: Sedih... Wanita Bercadar Ditolak Ojek Online Berkali-Kali, Tapi Dugaan Penyebabnya Malah Bikin Senyum)
Pelek Premium untuk Harian (DO)
Pelek premium kini banyak hadir dan dipakai oleh motor-motor tipe sport, seperti Marchesini berbahan aluminium dan magnesium lalu Rotobox berbahan carbon composites.
Tapi apakah rekomendasi jika dipakai sehari-hari?
“Rekomen dong karena lebih keren kan dan lebih enteng, ini membuat riding makin nyaman juga tampil beda,” ujar Steven Lay owner Layz Motor di bilangan Arteri Kelapa Dua, Jakbar.
Reparasi (DO)
Dengan kondisi jalur Indonesia yang beragam tentu tidak bisa dipungkiri kalau motor akan sering melewati jalan keriting, halus, bahkan jalan lubang yang tidak dapat diprediksi. Kalau keseringan pelek bisa jadi korban nih!
“Jika ban terlalu tipis atau memang lubang yang dilewati besar, memang impact ada pada pelek, bagian pinggir pelek bisa mengangkat karena mendapat impact keras,” ujar Fajar Jaya Sukmana dari bengkel FJR Racing di bilangan Pondok Gede, Bekasi.
Kalau sudah begini tentu harus direparasi, ada berbagai macam reparasi ada yang digetok, dipanaskan, hingga dipress.
“Sebaiknya reparasi dengan cara dipress karena tekanan lebih halus dan rapi. Kalau digetok pelek akan menerima impact keras lagi dan kalau dipanaskan tentu akan merusak cat sehingga harus melakukan cat ulang,” lanjut pria kurus ini.
FJR Racing: 0856-9730-9125
Layz Motor: 0899-911-1939
One3 Motoshop: (021) 22222-610
Rumah Ban Motor (Pondok Kelapa): 0817-636-3933
Rumah Ban Motor (Pondok Labu): (021) 298-60976