Otomotifnet.com - Kasus penembakan mobil di pelabuhan Tanjung Priok mendapat reaksi dari Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT).
SP JICT mengecam keras penembakan terhadap mobil salah satu anggotanya, yaitu Sugianto.
Penembakan yang terjadi pada pukul 23:00 WIB (27/6/2018) merupakan tindakan brutal.
(BACA JUGA: Tradisi Menerbangkan Gajah Monster Akan Kembali di OTOBURSA TUMPLEK BLEK 2018 )
"Serikat Pekerja mendukung serta meminta Kepolisian Republik Indonesia untuk mengungkap tuntas kasus penembakan tersebut," kata Ketua Serikat Pekerja JICT, Hazris Malsyah dalam keterangan pers, Kamis (28/6/2018).
Kasus ini juga merupakan pekerjaan rumah serius jajaran Direksi, khususnya Direktur HRD yang membawahi manager Sekuriti JICT serta vendor keamanan.
Apalagi ini kali ketiga mobil anggota serikat dirusak dan ditembak.
(BACA JUGA: Stop Kutukan Nggak Juara, Rossi Bakal Coba Cara Apa Pun Biar Menang Di MotoGP Belanda)
Sebelumnya kejadian serupa menimpa mobil milik anggota dan mantan Ketua SP JICT Hubertus Sirait dan Nova Sofyan Hakim.
Hal ini mengingat penembakan tersebut terjadi di area lini 1 pelabuhan dan hanya berjarak 10 meter dari pos jaga sekuriti.
"Ada kode keamanan internasional ISPS, ada keamanan yang berjaga 24 jam dan ada 200 lebih CCTV dan tentu kejadian ini menjadi pertanyaan," kata Hazris Malsyah.
(BACA JUGA: Honda Gold Wing Hilang Dibawa Kabur, Posisi Terdeteksi Pindah-Pindah Pulau)
SP JICT menduga penembakan tersebut kemungkinan ada kaitan dengan kritik keras oleh pekerja terkait perpanjangan kontrak JICT jilid II kepada Hutchison yang melanggar aturan dan merugikan negara Rp 4,08 Triliun.
Untuk itu SP JICT juga mendorong BPK menyelesaikan audit kasus Pelindo II yang masih belum selesai dan juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyidik tuntas kasus kontrak JICT.
Seluruh pekerja di Indonesia berhak mendapatkan rasa aman dalam bekerja.
Ancaman demi ancaman kepada anggota serikat pekerja tidak akan menyurutkan perjuangan untuk mengembalikan JICT ke pangkuan Ibu Pertiwi.
(BACA JUGA: Sebelum Recall, Mobil dan Motor Cacat Produksi Wajib Dilaporkan Ke Kementerian Perhubungan)
Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, memeriksa sejumlah saksi dan kamera CCTV.
Hal itu dilakukan guna mengungkap kasus penembakan mobil Chevrolet Spin milik pegawai pelabuhan oleh orang tidak dikenal yang terjadi Rabu (27/6/2018) lalu.
(BACA JUGA: Luar Biasa... Demi Lorenzo-Dovizioso, Pembalap Ini Baru Juga Sembuh Sudah Tes Motor Ducati Lagi)
Namun, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Faruk Rozi, mengatakan kamera CCTV yang telah diperiksa tidak merekam kejadian tersebut.
"CCTV kami cek, sementara kami belum menemukan CCTV yang mengarah ke TKP. Tetapi nanti kami cek beberapa CCTV di sekitar tower lain. Yang jelas memang TKP itu tidak ter-cover dengan CCTV di gedung," kata AKP Faruk Rozi, (28/6/2018).
Polisi juga telah memeriksa dua orang saksi bernama Iwan dan Marisi yang pada saat kejadian tengah berada di dalam Ruang Kontrol CCTV.
(BACA JUGA: Lagi Heboh, Yamaha Scorpio Mulus Kayak Baru Dijual Rp 20 Juta, Malah Diprotes Kemurahan)
"Mereka menyatakan bahwa mereka tidak mendengar bunyi tembakan maupun orang yang mencurigakan," kata AKP Faruk Rozi dalam keterangannya.
Rabu lalu (27/6/2018), sebuah mobil Chevlrolet Spin berwarna putih milik seorang pegawai pelabuhan.
Kedapatan ditembak orang tak dikenal di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok.
(BACA JUGA: Terbukti, Perwira Aniaya 7 Polisi Pakai Helm Baja Hingga Luka, Dicopot Kapolri)
"Tidak ada korban jiwa, tidak ada korban luka karena pada saat penembakan."
"Mobil lagi diparkir kosong tidak ada orang," pungkas AKP Faruk Rozi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "SP JICT Kecam Penembakan Mobil Pekerja" dan Kompas.com dengan judul "Polisi Periksa CCTV dan Saksi Kasus Penembakan di Pelabuhan"