First Ride Viar E-Cross, Trail Listrik Yang Kayak Sepeda

Parwata - Minggu, 22 Juli 2018 | 11:00 WIB

Viar E-Cross. trail Listrik (Parwata - )

Otomotifnet.com - OTOMOTIF mendapat tawaran untuk mencoba motor listrik terbaru milik Viar.

Eits, tapi bukan sembarang motor listrik nih, yang kami coba adalah motor trail listrik!

Viar langsung memboyong dua versi sekaligus, Advance dan Lite.

Kami menggeber keduanya selama beberapa putaran di sirkuit motocross Pagedangan, Serpong, Tangerang.

Bagaimana impresi pacuan garuk tanah dengan mesin hening ini? Simak ulasannya. (Rangga/Otomotifnt.com)

Desain

Viar E-Cross memiliki ukuran kompak, secara fisik dan tampilan sebenarnya lebih dekat ke sepeda, kurang lebih setara dengan sepeda gunung atau MTB.

Tampang depan didominasi tebeng buta tempat nomor start khas motocross.

Di bawahnya terdapat sepatbor yang menggantung untuk versi Advance dan menempel di suspensi pada varian Lite.

Bodi ditopang frame aluminium yang bentuknya mirip dengan milik motor listrik Zero series, hanya berukuran lebih kecil.

Viar E-Cross dilengkapi dengan jok single seat yang cukup suportif kala dipakai untuk beroff-road ria.

(BACA JUGA: Perkenalkan Produk Cairan Pelindung Tahan Air, Bikin Aman Komponen Kelistrikan)

Rizky/otomotifnet
Viar E-Cross. Desain

 

Fitur & Teknologi

Kapasitas baterai menjadi faktor pembeda antara Advance dan Lite. Advance dilengkapi dengan baterai 60 Volt/32 Ampere, sedangkan Lite 48 Volt/25 Ampere.

Selain itu, versi Advance dilengkapi dengan fitur fast charging, sehingga saat mengisi baterai hingga penuh butuh waktu 3 jam saja.

Bandingkan dengan Lite yang mencapai 6 jam, alias dua kali lipatnya. Menurut klaim dari Viar, jarak tempuh yang dapat dicapai sekitar 100 km.

Battery pack tersimpan rapi di rangka yang dapat dilepas apabila ingin menggantinya secara cepat.

Rizky/Otomotifnet
Ini indikator petunjuk kapasitas baterai

Kapasitas baterai menjadi faktor pembeda antara Advance dan Lite. Advance dilengkapi dengan baterai 60 Volt/32 Ampere, sedangkan Lite 48 Volt/25 Ampere.

Selain itu, versi Advance dilengkapi dengan fitur fast charging, sehingga saat mengisi baterai hingga penuh butuh waktu 3 jam saja.

Bandingkan dengan Lite yang mencapai 6 jam, alias dua kali lipatnya. Menurut klaim dari Viar, jarak tempuh yang dapat dicapai sekitar 100 km.

Battery pack tersimpan rapi di rangka yang dapat dilepas apabila ingin menggantinya secara cepat.

Caranya dengan membuka pemegang baterai dengan kunci kontak di sebelah kanan, lalu tinggal membuka pengunci baterai dan mencopot kabel yang terhubung padanya.

Lantas tinggal menarik ke atas dan menggantinya. Dan pada baterai ini terdapat indikator tingkat kapasitasnya dalam satuan persen.

(BACA JUGA: Bikers Wajib Tahu, Batas Usia Pemakaian Kabel Kelistrikan di Motor)

Viar E-Cross dibekali dengan motor listrik model Axial Flux. Daya dari motor diteruskan ke roda belakang melalui Multi Stage Coaxcial Transmission.

Sistem ini menggunakan dua penerus daya, sabuk (belt) dan rantai.

Belt berfungsi untuk menerima putaran tinggi dari motor listrik, kemudian dayanya diteruskan ke rantai di sebelah kanan motor.

Metode ini memungkinkan motor dapat bekerja pada putaran tinggi dengan konsumsi energi yang efisien, tapi tetap bisa menyalurkan tenaga secara responsif ke roda belakang.

Tak hanya kapasitas baterai, Advance dan Lite dibedakan dengan suspensi depan yang digunakan.

Tipe Advance menggunakan sok upside down full adjustable merek Fast Ace, sedangkan Lite hanya memakai sok teleskopik.

Bagian belakang menggunakan peredam kejut yang sama, yaitu single shock dengan multi-link. Oh ya, E-Cross dilengkapi ban dengan lebar 70/100-19 di kedua sisi.

(BACA JUGA: Pria ini Nekat Bikin Alat Deteksi Cacat Pada Sistem Kelistrikan)

Rizky/Otomotifnet
Baterai bisa dicopot kalau ingin melakukan penggantian cepat

Battery pack tersimpan rapi di rangka yang dapat dilepas apabila ingin menggantinya secara cepat.

Caranya dengan membuka pemegang baterai dengan kunci kontak di sebelah kanan, lalu tinggal membuka pengunci baterai dan mencopot kabel yang terhubung padanya.

Lantas tinggal menarik ke atas dan menggantinya. Dan pada baterai ini terdapat indikator tingkat kapasitasnya dalam satuan persen.

Viar E-Cross dibekali dengan motor listrik model Axial Flux. Daya dari motor diteruskan ke roda belakang melalui Multi Stage Coaxcial Transmission.

(BACA JUGA: Ubah Kelistrikan Head lamp di Honda Spacy FI, Biar Terang Terus!)

Sistem ini menggunakan dua penerus daya, sabuk (belt) dan rantai.

Belt berfungsi untuk menerima putaran tinggi dari motor listrik, kemudian dayanya diteruskan ke rantai di sebelah kanan motor.

Metode ini memungkinkan motor dapat bekerja pada putaran tinggi dengan konsumsi energi yang efisien, tapi tetap bisa menyalurkan tenaga secara responsif ke roda belakang.

Tak hanya kapasitas baterai, Advance dan Lite dibedakan dengan suspensi depan yang digunakan.

Tipe Advance menggunakan sok upside down full adjustable merek Fast Ace, sedangkan Lite hanya memakai sok teleskopik.

Bagian belakang menggunakan peredam kejut yang sama, yaitu single shock dengan multi-link. Oh ya, E-Cross dilengkapi ban dengan lebar 70/100-19 di kedua sisi.

Ini juga yang bikin mirip banget dengan sepeda.

(BACA JUGA: Video Kocak, Mudik Bawa Barang Bejibun Di Motor, Lihat Deh Posisi Duduk Istrinya, Gak Bakal Nyangka)

Rizky/Otomotifnet
Spidometer digital imut, dilengkapi riding mode

Terdapat dua riding mode yang dapat diakses via tombol pada setang kiri. Ada mode Power dan EP, bedanya pada respon dan keluaran tenaganya.

Detail lainnya, terdapat lampu LED yang menempel pada setang, serta stoplamp di bawah jok.
Selain itu, spidometer digital mungil turut terpasang di sebelah kiri setang.

Tapi jadi sulit dilihat nih! Harus melongok dulu ke sebelah kiri. Eits hampir lupa, di sebelah kiri setang ada klakson juga lho.

Riding Position & Handling

Rizky/Otomotifnet
Ban sama depan dan belakang, ukurannya sepeda banget!

Ukurannya yang kompak membuat kaki tester dengan tinggi 170 cm dapat menapak ke tanah dengan sempurna ketika duduk di joknya.

Rizky/Otomotifnet
Joknya kecil

Joknya memang kecil, tapi tak terlalu jadi masalah karena saat digeber di trek off-road akan lebih banyak berdiri daripada duduk.

Setang baplang menempel pada segitiga atas via satu mounting saja, persis dengan sepeda.
Tapi posisinya kurang tinggi, sehingga badan agak merunduk seperti sepeda MTB.

Setelah kunci kontak diputar ke on, motor trail yang lebih mirip MTB listrik ini dapat langsung digas alias jalan.

Dengan bobot hanya 50 kg, E-Cross sangat mudah dikendalikan pada trek off-road.

Hanya butuh adaptasi sebentar saat pertama kali mencobanya, setelah itu bisa gaspol!

Setang lebar mendukung pengendalian motor yang lincah ketika digeber di tanah maupun ketika harus ‘terbang’ saat bertemu dengan undakan.

Untuk menggeser motor kala diam pun mudah saja, cukup diangkat dengan tangan.

Rizky/Otomotifnet
Riding Position& Handling

 

Performa

Untuk urusan performa kita bahas tiap tipe. Advance dengan baterai lebih besar terasa sangat responsif, terutama di mode Power.

Tenaganya cukup banget untuk sekedar ‘cari keringat’ saat weekend. Menghadapi jalan bergelombang cukup gas tipis-tipis saja, ada tanjakan terjal tinggal buka gas lebih besar lagi. Fun to ride!

Kemudian suspensi depan upside down terasa lebih mantap meredam getaran dan benturan, terutama saat mendarat.

Sedang yang belakang kami rasa travel suspensinya kurang panjang, jadi terasa mentok kala harus mendarat dengan keras.

Tipe Lite dengan kapasitas baterai lebih kecil memiliki respon tenaga yang tidak seresponsif saudaranya.

Apalagi kalau memilih mode EP, cenderung lemot. Ini sih lebih cocok buat yang suka santai sambil menikmati alam terbuka.

Suspensi depan teleskopik juga sering mentok kalau terbang terlalu tinggi, sedang yang belakang sami mawon alias sama saja dengan tipe Advance.

(BACA JUGA: Kocak, Bukan Terlibat Kejahatan, Sedan Ini Tengah Diburu, Videonya Tersebar Di Mana-mana)

Rizky/otomotifnet
Riding Position & Handling

Soal pengereman, baik Advance maupun Lite dibekali dengan rem hidrolik mini seperti yang dapat ditemukan pada MTB.

Performanya biasa saja, malah terasa kurang pakem, sehingga kami harus pikir-pikir kala ingin late braking ketika memasuki tikungan setelah digaspol pada lintasan lurus.

Yang seru, penggunaan baterai termasuk irit. Sekali turun dan digeber beberapa putaran hanya habis sekitar 10 persen saja.

Jadi dengan kapasitas full cukup banget untuk dipakai main tanah seharian.

Pokoknya seru deh! Kira-kira berapa harganya ya?

Sayangnya pihak Viar belum bisa membocorkan estimasinya.

Begitu pula info kapan dijual juga belum ada. Jadi kalau berminat sabar ya!

(BACA JUGA: Parah, Bajaj Gas Diisi Puluhan Orang, Anak Kecil Sampai Sesak Napas)

 

Rizky/Otomotifnet
Rem hidrolik mini copotan MTB nih kayaknya

 

Data Spesifikasi

Dimensi:

P x L x T                          : 1.870 x 780 x 1.040 mm
Wheelbase                       : 1.260 mm
Jarak terendah                 : 270 mm
Berat                               : 50 kg
Charger input                   : 220 V
Charger output                 : 58,8 V (DC)
Tipe motor                       : Axial Flux Motor
Top speed (klaim)             : 70 km/jam
Max. jarak tempuh (klaim): > 100 km
Max. load              : 130 kg
Tipe baterai           : Lithium Ion (Advance) 60V 32A
                             Lithium Ion (Lite) 48V 25A
Lama pengecasan  : Fast Charging (Advance) 3 Jam
                             Standar (Lite) 6 Jam
Rem depan           : Single Disc Brake
Rem belakang       : Single Disc Brake
Frame                  : Aluminium
Suspensi depan    : Upside Down (Advandce)
                            Teleskopik (Lite)
Suspensi belakang : Multi-Link Single Shock Absorber
Ban depan             : 70/100-19
Ban belakang         : 70/100–19
Pelek                     : 19 x 1.4 inci2