Motor Balap Valentino Rossi Diklaim Paling Jinak, Ternyata Ini Rahasia Yamaha M1

Joni Lono Mulia - Kamis, 26 Juli 2018 | 16:04 WIB

Valentino Rossi dan Yamaha YZR-M1 (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Di pentas MotoGP kalau ada yang tanya motor apa yang paling anteng, pasti jawabannya Yamaha YZR-M1 terkenal sebagai motor terjinak di MotoGP.

Yamaha YZR-M1 yang jadi andalan pembalap tim Yamaha pabrikan, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, terkenal mudah dikendarai dibandingkan dengan motor para rivalnya.

Pasti banyak yang penasaran hal apa yang bikin motor ini memanjakan para pembalapnya.

Salah satu di antaranya adalah teknologi crossplane crankshaft di jantung YZR-M1.

Di mesin 4 silinder inline umumnya menggunakan metode pembakaran 1-4-2-3 dengan jeda waktu pengapian 180 derajat.

Dengan begitu silinder 1 dan 4 menyala bersamaan, kemudian dilanjutkan dengan silinder 2 dan 3 yang disebut dengan flatplane.

(BACA JUGA: Repot Berlipat Ganda, Nunggak Pajak Maka Nomor Motor Atau Mobil Jadi Bodong, Urus Dari Awal Lagi)

Cycle World
Posisi piston flatplane crankshaft

Mesin dengan tipe pembakaran begini punya efek negatif berupa munculnya noise berlebih, getaran besar dan torsi akibat momen inersia yang fluktuatif.

Makanya, untuk menghilangkan efek negatif itu Yamaha mengembangkan mesin dengan tipe crossplane crankshaft.

Pada sistem crossplane crankshaft, empat piston meledak bergantian secara lebih rapat tiap 90 derajat.

Artinya, saat piston 1 meledak, 90 derajat berikutnya piston 2 meledak dan berturut turut sampai piston 4.

Sistem crossplane crankshaft membuat mesin bekerja lebih halus dan minim getaran.

Mesin ini dikembangkan oleh Masao Furusawa yang melahirkan project Yamaha YZR-M1.

(BACA JUGA: Tepergok... Inikah Penampakan Suzuki Wagon R Terbaru?)

Ash On Bikes
Penampakan posisi piston crossplane crankshaft

Mesin crossplane crankshaft ini pertamakali dijajal oleh Valentino Rossi.

Masao Furusawa sendiri sempat kaget ketika mendengar komentar Rossi ketika pertama kali menjajal mesin crossplane ini.

Valentino Rossi mengatakan kalau motor terasa lambat, namun catatan waktunya lebih bagus dari motor sebelumnya.

Hal ini terjadi karena sistem Crossplane ini sangat-sangat lembut dan jauh lebih halus sehingga rider tidak merasakan efek agresif dan timbul kesan motor tersebut sangat lambat.

(BACA JUGA: Terbongkar! Ducati Punya Proyek Bangun Motor Balap Kelas Moto3)

Tujuan dibuatnya desain seperti ini adalah untuk memberikan tingkat redaman getaran mesin yang sempurna memanfatkan gaya tolak poros engkol yang saling bersilangan.

Hasilnya,Yamaha M1 mampu melakukan proses berbelok dan berganti arah dengan sangat stabil, lincah dan kontrol yang maksimal.

Makanya motor ini terkenal cepat, mudah berganti arah dan berkarakter mesin lembut.

Teknologi crossplane crankshaft juga diturunkan Yamaha ke Yamaha R1 terbaru.