Larinya benar-benar stabil. Tentunya ini berkat penyematan fitur Electornic Stability Program dengan kontrol traksi.
Ditambah kini All New Ertiga menggunakan sasis atau platform baru, yaitu HEARTECT, yang memang lebih rigid namun ringan.
Oh iya, kopling All New Ertiga GX M/T ESP ini kami rasakan lebih moderat, alias tidak terlalu keras maupun enteng.
Dengan setingan di tengah-tengah seperti itu, buat jalan jauh hingga keliling pulau Jawa pun kami tidak merasakan cepat pegal di kaki.
Sekalipun kerap menemui macet, terutama di jalur Pantai Utara (Pantura). Apalagi perpindahan giginya juga terasa halus dan mudah.
Nah, saat kami melintasi jalur selatan dari Jawa Timur menuju Jogjakarta, kami kembali mengeksplorasi kemampuan All New Ertiga pada lintasan lurus, trek menikung maupun jalan tak bersahabat yang kerap kami temui.
(BACA JUGA: Baru Beredar, Sudah Ada Pelek Yang Cocok Buat Suzuki Ertiga Baru, Cek Deh Harganya)
Bantingan mobil kami rasakan cukup empuk, namun stabil. Sepertinya, konstruksi MacPherson strut dengan coil spring di depan dan torsion beam plus coil spring di belakang, telah ‘dicolek’ ulang oleh Suzuki.
Dibanding Ertiga lama, All New Ertiga jauh lebih jempolan buat menghadapi jalan bumpy, aspal tidak rata hingga jalan rusak atau jalan yang belum diaspal sekalipun.
Lantas bagaimana dengan performa akslerasinya?
Lagi-lagi kami harus angkat jempol akan kemampuan mesin barunya berkode K15B.
Mesin ini diklaim mampu memutahkan tenaga 104,7 PS (103 dk) di 6.000 rpm, lebih tinggi 11 dk dari Ertiga sebelumnya bermesin K14B.
Sedangkan torsi maksimum mencapai 138 Nm di 4.400 rpm.
Saat coba berakselerasi responsif dengan main setengah kopling dari gigi 1 sampai 5, entakan tenaga terasa begitu ngejambak.
Terumata di gigi-gigi awal. Buktinya hingga gigi 2 pun ban depan masih bisa dibikin spin.
Tenaga di setiap perpindahan gigi seperti terasa mengisi terus.