Otomotifnet.com - OTOMOTIF melakukan first ride motor baru ini di lingkungan pabrik TVS di Karawang, Jabar.
Apache RR 310 menarik perhatian lantaran dibanderol hanya Rp 49 juta OTR Jakarta.
Harga segitu termasuk murah, karena motor di atas 250 cc kena pajak barang mewah 60%, pertanyaannya berapa harga dasarnya dari India?
Sebagai perbandingan “kembarannya” BMW G 310 R saja dijual Rp 116 juta atau KTM Duke 390 Rp 99 juta.
Bingung kan bagaimana bisa TVS bisa mengeset harga segitu?
“Ya itu strategi dari tim marketing,” terang Rio Aditya Putra, Deputy Manager Corporate Communication PT. TVS Motor Company Indonesia.
Okelah kalau begitu! Lalu apa saja yang ditawarkan? Mari disimak. (Fariz/Otomotifnet.com)
Build Quality
Mungkin ada yang penasaran, dengan harga hanya setengahnya dibanding para rivalnya, bagaimana dengan kualitasnya?
Kalau dilihat detailnya, persis banget dengan G 310 R maupun G 310 GS seperti yang pernah dites OTOMOTIF.
Tampak pengelasan cukup rapi dan bodi plastiknya presisi.
Beda banget dengan kelas di bawahnya, misal Apache 160 atau 200 apalagi yang skutik.
Enggak heran sih karena menurut Rio, Apache RR 310 ini diproduksi di pabrik yang sama dengan G 310 R.
“Line produksi pun sama, sudah robotik,” ujarnya.
Pantas banyak komponen yang terpasang disertai barcode, mirip perakitan Honda CBR250RR dong!
Riding position & Handling
Jarak jok ke tanah Apache RR 310 ini 810 mm yang terbilang tinggi, tapi ketika dinaiki rider berpostur 170 cm ternyata kedua kakinya menapak sempurna.
Ini karena jok bagian depan, rangka dan ujung tangki yang dijepit paha ramping banget.
Sehingga kedua kaki gak perlu membuka ketika menaikinya, makanya bisa menapak dengan mantap.
Oiya joknya pun tebal dan empuk lho!
Saat naik, ternyata posisi footstep-nya tidak terlalu tinggi, sehingga kaki masih santai karena tidak terlalu menekuk.
Menggapai setang jepitnya pun badan tidak dipaksa merunduk, posisinya masih terbilang tinggi.
Bisa disimpulkan Apache RR 310 ini masuk kategori sport touring seperti New Kawasaki Ninja 250, yang masih cukup nyaman untuk dipakai sehari-hari.
Menurut spesifikasinya, motor ini memiliki berat isi 169,5 kg, beda tipis dari sport 250 cc seperti CBR250RR yang 168 kg dan New Ninja 250 167 kg, TVS RR 310 ini hanya 1 silinder.
Makanya ketika menahan saat berhenti kesannya masih cukup ringan.
Kalau dari sisi dimensi, RR 310 ini tampak besar seperti New Ninja 250, moge look-nya dapat banget.
Kita tengok kaki-kakinya, TVS membekali RR 310 suspensi depan tipe upside down dan monosok dari KYB di belakang.
Untuk melibas trek beton di seputaran pabrik yang tergolong mulus, bisa dibilang suspensi depannya nyaman juga empuk.
Tapi terasa limbung ketika diajak cornering kencang, wajar saja mungkin mengejar kenyamanan untuk harian.
Sedangkan monosok yang tertumpu pada lengan ayun aluminium dan tanpa link agak berbeda nih.
Untuk pengendara 57 kg karakter redamannya lambat, sehingga untuk belok kencang terasa mantap.
Tapi biasanya karakter seperti ini agak keras jika harus melewati kondisi jalan rusak.
Eh tapi monosok KYB ini dilengkapi setelan pre-load 10 tingkat, bisa jadi kalau diatur ke arah lebih empuk akan lebih nyaman.
Performa
Apache RR 310 dibekali mesin 312,2 cc satu silinder, DOHC 4 klep, berpendingin cairan, 6 percepatan dan reverse inclined atau posisi mesin yang diputar 180°.
Throttle body berada di depan sedangkan exhaust di belakang. Kebalikan mesin umumnya kan?
Dengan bore 80 mm dan stroke 62,1 mm motor ini memiliki klaim tenaga maksimum 33,5 dk pada 9.700 rpm dan torsi 27,3 Nm di 7.700 rpm, oiya karakter suara terbilang kasar seperti G 310 R, ada suara mirip keteng kendor.
Terasa juga getaran halus terutama di area tangki.
Ketika diajak berkeliling pabrik, respons bawah motor ini jos banget!
Tiap buka gas motor langsung melaju, cocok untuk karakter jalan perkotaan yang banyak stop and go dan bermain di putaran rendah.
Maklum saja satu silinder dengan langkah piston cukup panjang 62,1 mm, sehingga punya torsi besar sejak putaran rendah.
Namun di sekitar 5.000–6.000 rpm tenaga sedikit hilang, lalu 7.000 rpm hingga limiter di sekitar 10.500 rpm motor kembali bertenaga!
Koplingnya yang pakai kampas 8 lapis terbilang ringan dan pastinya tidak mudah slip, makanya sangat memudahkan ketika diajak wheelie.
Oiya di spidometer Apache RR 310 ada fitur pencatat waktu kecepatan 0-60 km/jam, ketika dicoba bisa dapat waktu 2,8 detik.
Singkat banget!
Tapi catatan ini belum bisa jadi patokan nih, karena spidometer bawaan motor biasanya punya deviasi.
Untuk hasil validnya, tunggu sesi test ride yang mana akselerasi akan dites pakai Racelogic.
Fitur & Telnologi
Kembali sedikit mengulas fitur serta teknologi yang dihadirkan pada Apache RR 310 ini, seperti penggunaan lampu LED pada seluruh lampunya.
Bahkan lampu utamanya pakai Bi-LED Twin Projector. Terang!
Lalu panel intrumen digitalnya yang bentuknya meninggi, memiliki informasi lengkap.
Seperti tachometer, speed meter, odometer, jam, fuel meter, engine temperature, gear position, fuel range, fuel consumption real time, fuel consumption average.
Lalu trip fuel, trip 1 & 2, trip A, high speed, average speed, time 0-60 km/jam, trip time, date dan lap timer.
Di atas dan bawahnya ada rentetan lampu indikator seperti sein, MIL, lampu jauh, neutral, fuel, ABS, engine temperature, check engine, battery, dan shift light yang menyala di kisaran 9.500 rpm sebagai pengingat mengganti gigi.
Bisa dibilang komplet banget!
Yang di motor lain tak ada, pencatat top speed, disediakan oleh TVS.
Kaki-kakinya memakai pelek ring 17 inci lebar 3 inci dengan ban 110/70-17 dan lebar 4 inci belakang dibalut ban 150/60-17, kedua bannya menggunakan Michelin Pilot Street yang tentu sudah tubeless.
Suspensi depan tipe upside down dengan finishing emas, belakangnya pakai monosok dari KYB race tuned.
Pengereman mengandalkan Bybre, kaliper radial 4 piston di depan dengan cakram 300 mm dan cakram 240 mm dengan kaliper 2 piston di belakang.
Kedua remnya sudah dibekali Anti-lock Braking System (ABS).
Yang unik dan beda dari motor sport pada umumnya, di sisi bodi belakang sebelah kanan terdapat besi pegangan yang terlihat besar.
Konon fungsi utamanya agar mudah saat memindahkan motor di parkiran.
Tapi kok jadi aneh ya?
Satu keunikan lagi dibanding motor lain, lubang pengisian oli ada di sisi kiri, dengan corong tambahan yang nongol.
Jadi beda dengan motor kebanyakan yang lubangnya ada di bak kopling.
Data Spesifikasi
Tipe mesin: 4 tak, DOHC 4 katup
Kapasitas mesin: 312,2 cc
Tenaga maksimum: 33,5 dk/9.700 rpm
Torsi maksimum: 27,3 Nm/7.700 rpm
Bore x Stroke: 80 mm x 62,1 mm
Rasio kompresi: 10,9:1
Sistem bahan bakar: Bosch – Closed loop EFI
Sistem pendinginan: Pendingin air
Transmisi: 6 percepatan
Tipe kopling: Kopling basah – 8 plat kopling
Tipe rangka: Trellis frame, split chassis
Suspensi depan: Inverted cartridge telescopic fork
Suspensi belakang: Aluminium die-cast swingarm monotube floating piston gas assisted
P x L x T: 2.001 mm x 786 mm x 1.135 mm
Jarak sumbu roda: 1.365 mm
Jarak mesin ke tanah: 180 mm
Tinggi jok: 810 mm
Berat isi: 169,5 kg
Ban depan: Tubeless 110/70-17
Ban belakang: Tubeless 150/60-17
Rem depan: Cakram petal 300 mm dengan ABS
Rem belakang: Cakram petal 240 mm dengan ABS
Kapasitas tangki bensin: 11 liter