Mendengar permintaan warga, sebagai Lurah Tegal Alur, Mochammad Suratman mengakui, pihaknya akan menindaklanjuti atas kemauan warga soal pembatasan jam operasional truk.
"Menyikapi penyataan masalah-masalah ini ya nantinya akan dibawa ke tingkat kota dan akan dilakukan mediasi antara warga, dengan pihak perusahaan yang bersangkutan. Jadi memang tuntutan warga ya selama ini soal pembatasan jam operasional truk. Mungkin, mediasi besok atau lusa dilaksanakan. Sebab, sebelumnya itu sempat mediasi. Namun, pihak perusahaan itu tidak hadir. Cuman, aspirasi warga juga sudah disampaikan," katanya.
(BACA JUGA: Pasang Lampu Projector Motor Tapi Kelistrikan Aman, Gak Usah Pakai Lampu HID)
Kapolsek Kalideres, Kompol Pius Ponggeng, di lokasi kejadian menerangkan apabila sejumlah warga emosi dan lakukan pengerusakkan truk-truk yang melintas di Kawasan Tegal Alur. Hal itu terjadi pasca adanya sebuah truk tewaskan seorang pengendara sepeda motor, Abdullah.
"Bukan 12 truk, namun ada 7 truk yang dirusak warga. Pengerusakkan, memang akibat warga emosi setelah ada salah satu dari tujuh truk ini melindas seorang pengendara motor bernama Abdullah. Tetapi, mengenai pengerusakkan itu kami masih komunukasikan baik-baik dengan warga setempat. Kami masih mencari pelaku-pelaku pengerusakkannya. Sampai kini, masih dibicarakan (pelaku pengerusakkan truk)," ujar Kompol Pius Ponggeng.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Abdullah Tewas Terlindas Truk di Tegal Alur Karena Tersangkut Alat Pancing"