Performa Kawasaki D-Tracker Ngeblarr, Dihajar Paket 188 Cc

Parwata - Senin, 3 Desember 2018 | 06:45 WIB

(Parwata - )

Otomotifnet.com - Indra Santoso dari bengkel Tekno Tuner di Srengseng, Jakbar melakukan langkah hemat dan cepat.

Persisnya saat meningkatkan performa Kawasaki D-Tracker miliknya, dengan menggunakan paket “Trabas” dari Bintang Racing Team (BRT) seharga Rp 6,8 juta.

Apa saja perubahannya sehingga performanya bisa ngeblarr?

BLOK SUPER CERAMIC FORGING 63 MM

Fariz/OTOMOTIF

Isi paket yang pertama adalah blok silinder yang disebut double forging dengan piston forged 63 mm.

“Blok ini liner-nya forging kemudian dilapis ceramic. Ceramic ini lebih dingin dan forging masa pakainya 3 kali lebih lama, tapi tidak bisa dikorter"

"Nantinya hanya perlu mengganti ring saja,” ujar Tomy Huang juragan BRT di Jl. Raya Sirkuit Sentul No.23, Sentul, Babakan Madang, Bogor, Jabar.

KLX 150 dan CRF 150L Bekas Langka, Cuma Muter di Komunitas

STROKE UP 6 MM

Kruk as menjadi salah satu komponen dalam paket lengkap trabas untuk KLX atau D-Tracker, gak main-main total stroke up mencapai 6 mm menjadi 60,4 mm.

“Dan paking tetap standar, karena setang pistonnya pendek. Jadi stroke naik 6 mm sedangkan setangnya lebih pendek 3 mm,” rinci Tomy.

Dengan piston 63 mm dan stroke 60,4 mm, kapasitas D-Tracker lansiran 2009 ini menjadi 188,1 cc.

Telan Kampas Kopling Special Engine, KLX 150 Makin Galak

STEEL CARBON VALVE

Di kepala silinder, keluar masuk campuran udara dan bahan bakar diperbanyak dengan klep yang lebih besar.

Klep in 31 mm dan ex 25 mm dengan bahan steel carbon.

“Untuk mengejar durability, kemudian seating-nya menggunakan albronze. Diameter klep ini sudah paling cocok untuk piston 63 mm,” tambahnya.

Udah Dirombak Abis-Abisan, Kawasaki KLX Cuma Buat Mainan Keliling Kompleks

NOKEN AS BRT T 1

Buka tutup klep diatur noken as BRT tipe T 1.

“Durasinya 265° dengan lift 8,7 mm dan pakai roller rocker arm membuat suara mesin lebih halus dari standar, selain itu gesekan lebih kecil tapi power gede,” rinci Tomy.

Males Turun Motor, Biker KLX Keluarkan Aksi Nyeleneh Lewati Rintangan

Agar tidak floating, terdapat juga per klep Jepang lengkap berikut retainer dan kuku klepnya.

“Per klep Jepang ini biasa dipakai di balap bebek untuk durability,” sambung pria yang sedang menyiapkan paket serupa untuk CRF150L.

KABEL BODI ACCENT WIRE ADVANCE

Untuk kelistrikan, Indra yang juga founder ‘kabel setan’ Accent Wire menggunakan kabel bodi racikannya sendiri.

Fariz/OTOMOTIF
CDI BRT Power Max Special Edition untuk paket trabas

“Dari pulser ke CDI, ground, dan massa koil sudah menggunakan Accent Wire tipe Advance"

"Kalau dijual Rp 1 jutaan untuk motor 1 silinder dan Rp 2 jutaan untuk 2 silinder,” sebutnya.

Apa pengaruhnya?

“Respon sinyal jadi lebih cepat, artinya timing akan lebih tepat"

"Lalu penurunan tegangan CDI di putaran tinggi dengan kabel bodi Accent Wire akan lebih lamban, tidak langsung drop,” rinci Indra.

TES DYNO

Fariz/OTOMOTIF
Hasil tes Dyno

Untuk melihat hasilnya, performa diukur pakai mesin dyno Dynocom milik Racetech Performance yang ada di Jl. Daan Mogot No. 10, Cengkareng, Jakbar.

Tenaga maksimal mencapai 22 dk di 10.350 rpm dan torsi 17,3 Nm di 7.650 rpm.

Jauh melonjak jika dibanding data spesifikasinya yang cuma 11,5 dk di 8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm pada 6.500 rpm.

Fariz/OTOMOTIF
Karburator Keihin PWL 28 mm di-reamer menjadi 30 mm

Yang mana jika diukur pakai dyno biasanya lebih kecil dari itu.

Berarti kenaikan tenaganya lebih dari 100%. Mantap banget!

Knalpot Jardine RT 99 punya suara yang adem tapi ngeblarrr…

BRT: 021-87908958
Tekno Tuner: 0818-386-846

(Fariz/OTOMOTIF)

Data Modifikasi:

Bore up kit: BRT Super Ceramic Forging 63 mm

Perbandingan kompresi: 11,5:1

Noken as: BRT T 1

Klep: BRT 31 mm & 25 mm

Karburator: Keihin PWL 28 reamer 30 mm

CDI: BRT Power Max Hijau Special Edition

Knalpot: Jardine RT 99

Busi: BOSCH Iridium