Otomotifnet.com - Roller di motor matic memang berfungsi penting.
Selain supaya motor bisa berjalan, juga sebagai penentu torsi dan power motor mau di rpm.
Tidak asal pasang, berat roller juga bisa jadi penentunya.
Roller yang beratnya lebih ringan dari standar membuat motor enteng di awal, namun napas motor cepat habis akibat rpm langsung teriak.
(Baca Juga : Apes, Mesin Honda Vario 110 Bau Sangit, Caplok Roller CVT Murahan)
Begitu juga roller yang lebih berat dari standar, motor akan jauh lebih enak di top speed, tapi lelet di tarikan awal.
Untuk itu, saling tukar roller jadi menu wajib sesuai dengan trek atau jalan yang dilalui.
Jika treknya macet pakai roller ringan, tapi jika jalanan panjang dan lengan pakai roller yang berat agar top speed tinggi.
Pada Yamaha FreeGo, ukuran dan berat roller ternyata sama dengan Lexi, NMAX, Xeon atau pun Aerox. Jadi rollernya bisa saling tukar.
(Baca Juga : Pilihan Upgrade Rumah Roller Vespa Matik)
“Kalau dari bentuk pulley berbeda, punya FreeGo lebih kecil, tapi ukuran rollernya sama dengan Lexi, NMAX atau Aerox ,” ucap Jaim Ahmad dari bengkel Doktor Jaim.
Bila diukur, tebal roller asli Freego 12 mm, diameter roller 20 mm.
Untuk beratnya, roller asli FreeGo 11 gram, sedangkan untuk berat roller Aerox 155 13 gram, Lexi 11 gram, Xeon 10 gram.
“Tinggal sesuaikan deh mau ukuran berapa. Menentukan berat roller yang pas harus juga
ditentukan kondisi jalan yang dilalui"
"Kalau banyak tanjakan, roller Xeon bisa jadi pilihan,” tambah pria yang banyak menerima konsumen motor Yamaha.
(Baca Juga : Konsultasi Otomotif: Ganti Per Dan Roller CVT, Honda BeAT Bergetar)
Untuk rumah roller, FreeGo menggunakan kode 2PH, sedangkan Aerox 1550 2DP.
Kalau beratnya dirasa masih kurang pas, bisa kok menggunakan roller aftermarket. Seperti KTC, TDR, Kawahara, BRT, atau Moto1.
Namun, Jaim mewanti.
“Penggantian berat roller terlalu jauh dari standar baik lebih enteng atau lebih berat akan lebih baik diikuti ganti per CVT"
"Karena bila hanya ganti roller, kinerja mesin tidak akan maksimal"
"Kalau terlalu enteng, konsumsi bahan bakar lebih boros. Ini karena rpm lebih tinggi, namun lari motor belum sampai top speed,” jelas Jaim yang bengkelnya di Jl. Bambu Kuning Utara, Gg. Kramat Duri, RT. 004/002, Cipayung, Jakarta Timur.