Sedangkan aspal dengan ban bekas dicampur karet lembaran, bisa disimpan lebih lama dan pengolahannya membutuhkan pabrik yang cukup besar.
Di Indonesia kata Darmin, sebenarnya sudah ada pabrik yang memproduksi aspal dengan campuran karet ini, tapi perkembangannya tidak maksimal.
"Kami juga mau coba manfaatkan itu dengan Kementerian PU, Kemenhub juga kita minta identifikasi dari bahan karet apa saja yang bisa dipakai, misal bantalan rel KA, atau alat di pelabuhan," ucap Darmin.
Pemerintah belum mau bicara soal kapan rencana aspal karet bisa terealisasi. Kemenko Perekonomian masih akan melakukan pembahasan dengan stakeholder terkait.