Volkswagen Beetle Limousine, Ketika Kodok Disobek dan Dibelah

Sukandi - Sabtu, 16 Februari 2019 | 12:40 WIB

Volkswagen Beetle 1967 Kodok Limousine (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Kayaknya jargon ‘Old VW’s Never Die’, nyata terjadi.

Makin tua makin jadi. Banyak VW produksi lawas dibangun kembali, ada yang bergaya vintage atau custom, alias modifikasi.

Buktinya di setiap acara car meet, selalu saja ada VW lawas ikutan ‘nongol’. 

Sosok VW Kodok putih ini menarik perhatian kami.

Rasanya tak hanya kami saja yang diam sejenak dan mengamati sosok mobil panjang ini.

Rendy / OTOMOTIF
Biar Telihat Rapi Bagasi Depan dddi Tutupi Karpet


Yup, VW Kodok ini oleh sang empunya dibikin jadi limousine alias melar.

Adalah Krishna Budiawan, yang merelakan sosok VW Type 1 ‘Beetle’ 1967 miliknya, dimodifikasi bergaya limo.

Alasannya sederhana.

Rendy / OTOMOTIF
Khrisna dan VW Limousine ini, sukses dapat Pick Award dari OTOMOTIF saat acara Jakarta Custom Culture

“Sudah lama pengin bikin modifikasi seperti ini. Unik kayaknya,” kekeh pria berdarah Sunda ini.

Krishna yang memang pencinta brand ‘mobil rakyat’ asal Jerman tersebut, bercerita kalau sejak sekolah di Bandung, ia sudah dikenalkan dengan VW.

Kecintaannya terhadap VW kembali muncul beberapa tahun belakangan ini.

Rendy / OTOMOTIF
Jok Belakang Empuk Ruang Kaki Jadi Lega

Ketika ditawari seorang temannya di Semarang, Jateng, sebuah VW Kodok dalam kondisi bahan.

“Pas kebeneran lagi pengen bikin limousine. Ya sudah sekalian aja dikerjakannya di Semarang juga,” jelas warga Cirendeu, Jakarta Selatan ini.

Proyek limousine ini dilakukan di bengkel Mas Old Speed, Semarang.

Rendy / OTOMOTIF
Kabin depan di biarkan orisinal

Tubuh Kodok tadi disobek dan dibelah bagian tengah, kemudian ditambahi pelat untuk bodi (lantai dan atap).

Proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yakni sekitar 2 tahun lebih.

“Dengan bentuk seperti ini panjang totalnya bertambah sekitar 1 meter,” katanya.

Rendy / OTOMOTIF
Kabin belakang jadi lebih lega, bagian tengah dibuatkan rak


Beberapa komponen juga disesuaikan dengan panjang yang bertambah, seperti mekanisme kabel gas.

Interior, terutama kabin belakang dibuatkan rak agar berkesan lebih nyaman.

Uniknya, penampilan mobil ini dibiarkan bergaya vintage classic.

“Saya suka model VW Kodok 1200 ini, jadi enggak dibuat yang aneh-aneh,” kata Krishna.

Pelek menggunakan Mangel Chrome Wheels 15 inci yang dibalut ban dengan white wall.

Rendy / OTOMOTIF
Dop krom dengan ban dilapis karet white wall, cuatkan kesan vintage

UPGRADE PERFORMA MESIN

Nah, biar gak keberatan menghela bobot mobil yang pastinya bertambah, performa mesin ditingkatkan.

Kapasitas mesin dinaikkan dari 1.200 jadi 1.700 cc.

“Pengapian sudah menggunakan CDI, karburator mengadopsi Solex 34, fuel pump electric pakai keluaran Bosch dan sistem kelistrikan dibuat ulang agar aman,” jelasnya.

Mobil yang baru jadi setahun yang lalu ini, malah kini sudah wara-wiri Jakarta-Bandung.

Bukan touring, tapi ramai disewa untuk jadi mobil pengantin.

Rendy / OTOMOTIF
Dapur pacu naik cc, dari 1.200 jadi 1.700 cc

“Seringnya disewa di Bandung, buat mengantarkan pengantin atau pajangan di depan gedung pengantin,” kekehnya.

O iya, mengenai biaya sewa sebagai mobil pengantin, Krishna bilang bervariatif.

"Mulai dari Rp 2 jutaan,” bisiknya.

Di acara Jakarta Custom Culture 2018, ia juga mendapatkan penghargaan Pick Award dari Tabloid OTOMOTIF.

Penghargaan ini diberikan lantaran menjadi mobil terfavorit pilihan audience, melalui vote di akun instagram @otomotifweekly. Rendy / OTOMOTIF

Rendy / OTOMOTIF
Sering wara-wiri Bandung-Jakarta, karena ramai disewakan untuk mobil pengantin

DATA MODIFIKASI

Mesin:
1.700 cc, crankshaft 69 mm counterweight, piston 88 mm (stok), kem Engle 100, cylinder head porting & polish, pengapian CDI Bosch + koil, busi Bosch Platinum, karburator Solex 34, intake manifold Empi, kopling Sachs, electric fuel pump Bosch, kelistrikan urut ulang

Bodi:
Ubah bodi (body conversion) limousine

Kaki-kaki:
Pelek Mangel Chrome Wheels 15 inci