Hal ini juga dikontrol oleh ECU.
"Jadi, ECU hanya memberikan sinyal ke koil kapan harus meletik atau tidak, berdasar input yang diterima dari sensor," tambahnya lagi.
Ditambahkan Endro Sutarno, biasanya tegangan puncak yang dikeluarkan koil tipe CDI lebih kecil ketimbang koil injeksi.
"Memang, di koil tipe motor injeksi tegangan puncak primer koil lebih besar," sebut pria yang menjabat Technical Service Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Perbedaan dari segi fisik juga bisa dicirikan.
(Baca Juga : Honda Sonic 150R Bore Up Ada Batasnya, Mau Ekstrim Harus Ganti Blok Silinder)
Terutama dari munculnya soket yang hadir di bagian belakang koil.
"Untuk motor injeksi, memiliki dua soket. Sedangkan koil motor CDI, hanya satu saja," beber Jessy Liga Siswanto, owner Kawahara Racing yang juga produksi koil untuk pacuan injeksi dan karburator.
Senada dengan Jessy, Endro juga mengatakan kalau koil injeksi memiliki soket untuk arus positif dan negatif.
"Nantinya, soket negatif ini akan terhubung ke ECM. Dan berfungsi untuk mengatur kapan api harus memercik dan tidak," pungkas Endro.