Otomotifnet.com - Kecelakaan maut Isuzu Panther dan truk tronton sampai menerjunkan tim khusus dari Polda Jatim.
Yakni Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim untuk menyelidiki penyebab Panther menyosor di kolong truk.
Sebab enam dari 11 penumpang Panther sampai tewas karena kabin depan patah di pilar A hingga ringsek.
Panther lawas itu menyosor pantat truk di Jl Raya Desa Tanjung, Pajarakan, Kabupaten Probolingo Jatim, (23/3).
(Baca Juga : Isuzu Panther Menancap di Kolong Truk, Pilar Kabin Patah, Enam Tewas)
Informasi awal, disebutkan pengemudi Panther kehilangan kendali saat menyalip mobil lain di depannya dan berakhir di kolong pantat truk.
Kasubdit Gakkum Polda Jatim, AKBP M. Budi Hendrawan menjelaskan, ada enam anggota TAA di lokasi.
Tujuannya untuk memastikan kronologi penyebab terjadinya kecelakaan.
Pihaknya melakukan olah TKP memakai metode Traffic Accident Analysis.
(Baca Juga : Panther Sundul Pantat Truk, Wajah Ringsek Menancap di Kolong)
Menggunakan alat Leica yang dilengkapi kamera 360 derajat untuk Scene mobil yang terlibat di TKP.
Pihaknya menganalisa mulai kontak fisik antara Isuzu Panther hingga menyentuh kolong bak truk.
"Tim TAA Ditlantas Polda Jatim melakukan olah TKP ini sebatas membackup," tuturnya, (23/3).
"Nantinya hasil olah TKP dipakai untuk gambar visual kronologi kejadian kecelakaan ini," terangnya.
(Baca Juga : Isuzu Panther Pikap Hangus, Sengaja Dibakar Warga Yang Jengkel)
"Kami hanya membackup selebihnya seluruh penyelidikan mengenai kronologi dan penanganan ditangani Sat Lantas Polres Probolinggo," ujar Budi.
Budi memaparkan,TAA yang dipakai mendeskripsikan data hasil olah TKP memakai alat Leica 3D Laser Scaner rekonstruksi animasi.
Nantinya data itu akan diolah menjadi gambar animasi video.
Data otentik dari analisa akan diinput untuk merekontruksi setiap detik adegan dalam gambar visual berbasis video animasi.
(Baca Juga : Toyota Agya Penyok Sana Sini di Kolong Truk, Melaju Santai Dikendarai Mantan Pejabat)
Software TAA akan menganalisa mulai dari arah tabrakan, kecepatan, hingga mengukur secara akurat kecepatan tabrakan yang diduga diatas 80 km per/jam.
"Hasil gambar visual animasi kronologi kecelakaan ini tidak untuk dipublikasikan karena ranah kegunaannya untuk membantu Kepolisian mengunggap penyebab sesungguhnya kecelakaan di persidangan," jelas Budi.
Dikatakannya, pihaknya belum bisa membeberkan hasil olah TKP dari tim TAA Polda Jatim.
Sarena masih menunggu data untuk diolah yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
Namun dari analisa fakta otentik di TKP, diketahui kapasitas maksimal penumpang Isuzu Panther hanya delapan-sembilan orang.
Namun kenyataannya mobil tersebut berpenumpang 11 orang.
Pihaknya menduga penumpang mobil overload sehingga saat kondisi melaju kencang berpotensi kehilangan kestabilan di bagian kemudi.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tim TAA Polda Jatim Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut yang Menewaskan 6 Orang di Probolinggo