Nantinya, keenam indikator tersebut akan menjadi faktor penilaian sopir, tertinggi adalah A dan terendah adalah D.
"Informasi ini bisa didapatkan oleh mitra PO (perusahaan otobus) kami untuk meningkatkan kualitas jasa mereka," jelas Hari.
Bukan cuma kebiasaan berkendara sopir, lewat aplikasi ini pengusaha PO juga dapat mengetahui kondisi bus mereka.
Seperti waktu servis, posisi bus, komponen yang harus diganti dan informasi lainnya.
Canggih ya kalau sudah begini, semoga bisa mengurangi perilaku bus AKAP yang kerap 'ngegas' di jalan raya.