Prius PHEV Muncul Lagi di Indonesia, Belum Untuk Dijual, Toyota; Sedang Persiapan

Ignatius Ferdian - Senin, 24 Juni 2019 | 20:00 WIB

Toyota Prius bergambar mejeng dalam acara pengumuman pemenang lomba gambar Toyota Dream Car Art Contest Indonesia (TDCAC) 2019 (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) hadir dalam acara pengumuman pemenang lomba gambar Toyota Dream Car Art Contest Indonesia (TDCAC) 2019.

Mobil itu sengaja dibalut dengan gambar untuk menyesuaikan dengan acara yang melibatkan anak-anak.

Acara tersebut digelar di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara (22/6/2019).

Berbicara mengenai mobil tersebut, bagaimana kelanjutan riset dan pengembangan Toyota Prius PHEV yang dilakukan di beberapa universitas di Indonesia?

(Baca Juga: Toyota Supra 2019 Sebentar Lagi Meluncur, Sedang Persiapan, Mungkinkah di GIIAS?)

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy menjelaskan, pada saat ini kita meminjamkan unit (Toyota Prius PHEV) dengan beberapa universitas.

Ia melanjutkan, hal itu bertujuan untuk studi dan melihat bagaimana sistem chargingnya.

"Kita sedang pelajari, apakah mungkin kita memperkenalkan Prius," ujarnya di Jakarta (22/6/2019).

Menurut Anton, sejauh ini sudah banyak pertanyaan baik itu dari pemerintahan maupun fleet, tentang kemungkinan Prius PHEV di Indonesia.

(Baca Juga: Harga Xpander Naik Rp 4,2 Juta Buat Semua Varian, Mitsubishi Beri Penjelasan)

Ia juga mengungkapkan, Prius PHEV saat ini hanya diperkenalkan di beberapa negara seperti Jepang dan Amerika.

Sedangkan Indonesia sendiri memang belum mendapatkan izin, dan masih didiskusikan.

Permintaan, lanjut dia, sudah ada, mengingat tren sekarang ke arah elektrifikasi, namun memang jumlahnya tidak banyak.

Prius PHEV, kata Anton, memiliki baterai yang lebih besar, kemudian kekuatan charging juga lebih besar.

(Baca Juga: Belum Ada Dua Tahun, Confero Naik Harga Sampai Rp 20 Juta, Wuling Beri Tanggapan)

"Maka masih dipertimbangkan soal ketahanan dan kesiapan charging station," katanya.

"Karena begitu kita jual mobil, kita juga harus persiapkan infrastrukturnya. Jadi sejauh ini masih menjadi bahan studi," tambah Anton.

Riset dengan universitas itu melibatkan Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana.