Otomotifnet.com - Kawasaki Ninja 150R lansiran 2012 ini salah satu besutan terkencang di balap Sera di Sirkuit Sentul.
Akhir 2018 lalu mengalahkan motor berlabel Turbo Tryto milik workshop Tryto Project. “Menang 70 juta,” ujar Hanafi Lim, dari bengkel Tekno Tuner.
Apa saja ubahannya? Menurut pria yang akrab disapa Han-Han ini dimulai dari pemasangan blok dan piston lansiran Moto1, dengan ukuran piston 65 mm.
Kondisi blok Moto1 tentu tak dibiarkan standar, tinggi lubang exhaust diubah jadi cuma 29 mm jika diukur dari bibir blok, sedang lubang transfer jadi 41 mm.
(Baca Juga: Yamaha RX-King dan Honda Tiger Hancur Berceceran, Semburkan Api, Dua Pemotor Tewas)
Fitur Super KIPS dibiarkan standar. Sedang rasio kompresi jadi 7,1:1 dengan memapas head 0,6 mm.
“Kruk as pakai punya ZX150 dan stroke dinaikin 0,5 mm, kini kapasitasnya meningkat jadi 180 cc,” terang pria yang ngepos di Jl. Flamboyan no.78, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Sebagai penyuplai bahan bakar dan udara ke ruang bakar, pakai karburator berukuran jumbo, Keihin PWK 41.
Pengapian dibuat total loss dengan magnet dan koil standar Ninja 150R. Hanya saja kabel bodi menggunakan Accent Wire.
Sedang otak pengapian diserahkan pada CDI BRT Yamaha Jupiter. Makanya butuh ubahan pada pick up magnetnya.
“Kenapa pakai punya Jupiter? Karena BRT nggak buat untuk Ninja 150R,” kekeh Han Han singkat.
Pelepas gas buang Han Han menggunakan knalpot lansiran R9 yang berbahan titanium yang bobotnya ringan.
Rasio final gear 32/15, tapi sayang untuk rasio girboks, Han-Han enggan membeberkan karena masuk ke dalam rahasia dapur Tekno Tuner.
(Baca Juga: 'Gerbang Tol' Komplek Perumahan di Bandung, Mobil Numpang Lewat Bayar Rp 3.000)
Han Han hanya menyebut kopling standarnya dikasih per kopling Moto1. Dengan sederet ubahan tersebut, ketika didyno tenaga yang dihasilkan mencapai 45 dk on wheel.
Penulis : Rangga/Otomotif
Sasis Aluminium dan Sok Mio
Bobot adalah segala-galanya pada drag race, tentu untuk meningkatkan power to weight ratio.
Biar ringan, sasis ganti merek DKT asal Thailand yang terbuat dari aluminium dan sudah
dicoak-coak untuk memangkas bobot.
“Cuma perlu ubahan karena banyak yang retak, belakangnya dinaikin, terus dikasih reinforcement. Kalau enggak jadi getar, terlalu ringkih,” ujar Han Han.
Sepaket dengan sasis termasuk swing arm, segitiga atas-bawah, serta footstep. Sedang sokbreker depan mengadopsi tabung Yamaha Mio yang lebih pendek dan ringan, dengan as roda
Suzuki Satria F150.
Sedang peredam kejut belakang menggunakan Moto1 dengan reservoir gas terpisah. Pelek mengandalkan kepunyaan Satria F150 yang di-custom, dipotong jari-jarinya dan dilubangi untuk mereduksi bobot.
Tekno Tuner: 0898-8892-080
Data Modifikasi:
Ban depan: FDR 50/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Pelek: Satria F150 Custom
Sokbreker depan: Yamaha Mio
Sokbreker belakang: Moto1
Sasis: Aluminium DKT Thailand
Swing arm: Aluminium DKT Thailand
Segitiga: Aluminium DKT Thailand
Footstep: Aluminium DKT Thailand
Tangki: Aluminium 1,2 liter
Blok mesin: Moto1
Piston: Moto1 65 mm
Kruk As: Kawasaki ZX150
Karburator: Keihin PWK 41
Membran: V Force
CDI: BRT Yamaha Jupiter
Knalpot: R9 Titanium
Handel rem: KTC
Master rem: KTC
Handgrip: KTC
Disc brake: Suzuki Satria F150