Otomotifnet.com - Disebutkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), investasi pembangunan jalan tol yang melintasi Yogyakarta akan menelan dana Rp 15 Triliun.
Adapun untuk trase Yogyakarta-Kulonprogo masih dilakukan pendalaman trase.
"Investasi yang ada untuk 17 program prioritas mencapai sekitar Rp 30 triliun, itu murni untuk infrastruktur, Rp 15 triliun untuk jalan tol, ada yang untuk jalur kereta api, underpass dan sebagainya, " ujar Kepala BPJT, Danang Parikesit (24/7/2019).
Danang juga menyebut untuk jalan Tol Yogyakarta-Solo serta Yogyakarta-Kulonprogo akan dilaksanakan bertahap.
(Baca Juga: Identik Toyota Avanza Remuk, Istri Almarhum Herman Seventeen Seruduk Truk di Tol Jagorawi)
Namun khusus untuk Yogyakarta-Kulonprogo masih ada pendalaman mengenai trase.
Untuk penyelesaian jalan tol ini, Danang berharap bisa dilaksanakan secepatnya.
Tahun 2021 dan 2022 mungkin tol tersebut sudah bisa dilewati.
"Untuk trasenya masih menunggu pak Gubernur, " ujarnya.
(Baca Juga: Truk Kontainer Terjang Puskesmas, Pembatas Jalan Tak Kuat Menahan, Sopir Tak Terkendali)
Disinggung kemungkinan tol bandara, Danang enggan berkomentar banyak.
Dirinya menyebut, jika hal ini dilaksanakan bertahap dan menunggu traffic penggunaan bandara Yogyakarta International Airport.
Pihaknya pun menunggu adanya investor swasta dalam pengembangan infrastruktur ini.
"Untuk konstruksi elevated atau tidak nanti akan dilihat dari pertimbangan melalui permukiman atau tidak. Namun, elevated pun tidak bisa naik turun tetapi harus panjang, " urainya.
(Baca Juga: Honda Civic Buron SPBU, Pengemudi Berpakain Polisi, Isi Bensin Full Tank Tapi Enggak Bayar!)
Terpisah, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut jika tol bandara YIA tidak ada. Tetapi, kalau jalur tol melalui Purworejo ada.
"Tidak ada (tol bandara). Tetapi kalau lewat Purworejo ada," ulasnya.
Lelang proyek pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta dan Tol Solo-Yogyakarta akan dibagi menjadi dalam dua proses.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menjelaskan, pihaknya fokus dalam proses lelang dengan badan usaha.
(Baca Juga: Daihatsu Sigra Hajar Tukang Parkir dan Pedagang Pakai Nopol Palsu, Aksi Slalom Diselidiki)
Untuk Tol Solo-Yogyakarta ini nantinya akan menjadi prakarsa badan usaha.
Sedangkan Tol Bawen-Yogyakarta nantinya akan dilelang dengan investasi penuh karena prakarsa pemerintah.
Danang menjelaskan, badan usaha yang akan memprakarsai pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta adalah yang memiliki ide gagasan untuk mengajukan jalan tersebut.
Seperti diketahui, PT Adhi Karya, salah satu BUMN telah disebut-sebut akan membangun jalan tol ini.
(Baca Juga: Daihatsu Sigra Terjang Tukang Parkir, Penjual Cuanki Terkapar, Saksi: Kayaknya Habis Slalom)
“Tetapi, seperti disampaikan pak Dirjen, tidak berarti mereka jadi pemenang. Kalau ada (badan usaha) yang menawarkan lebih baik tarifnya kepada masyarakat lebih murah
itu yang diambil pemerintah sebagai pemenang tender,” urainya di kompleks Kepatihan (18/7).
Adapun badan usaha yang menjadi pemrakarsa ini punya kelebihan.
Diantaranya, jika badan usaha pemrakarsa mematok tarif Rp 1.000 per kilometer sementara ada badan usaha b peserta tender yang mematok tariff lebih murah, maka badan usaha b bisa menang tender.
“Tetapi ditawarkan pemrakarsa bisa gak dengan Rp 800 per kilometer kalau bisa mereka pemenang. Itu namanya right to match seperti yang disampaikan pak Dirjen,”
paparnya.
(Baca Juga: Tabloid OTOMOTIF edisi 11. Spesial Mobil dan Motor Baru 2019)
Akan tetapi, untuk masalah trase, termasuk entri dan exit adalah wewenang Gubernur DIY. Hal ini lantaran Gubernur konsentrasi mengenai entri dan exit, termasuk rest
area.
“Termasuk, bagaimana pengembangan ekonomi lokal, wisata lokal agar bisa tumbuh bersama pengembangan jaringan jalan tol untuk melayani perjalanan jarak jauh,” katanya.
Artikel serupa telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Investasi Tol yang Melintasi Yogyakarta Capai Rp 15 Triliun, BPJT Sebut Trase Yogya Kulon Progo