Tol Yogyakarta Telan Dana Rp 15 Triliun, BPJT Sebut Tahun 2022 Bisa Dilewati

Ignatius Ferdian - Jumat, 26 Juli 2019 | 07:30 WIB

Proyek tol Jogja-Solo-Semarang (Foto Tahun 2016) (Ignatius Ferdian - )

Untuk Tol Solo-Yogyakarta ini nantinya akan menjadi prakarsa badan usaha.

Sedangkan Tol Bawen-Yogyakarta nantinya akan dilelang dengan investasi penuh karena prakarsa pemerintah.

Danang menjelaskan, badan usaha yang akan memprakarsai pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta adalah yang memiliki ide gagasan untuk mengajukan jalan tersebut.

Seperti diketahui, PT Adhi Karya, salah satu BUMN telah disebut-sebut akan membangun jalan tol ini.

(Baca Juga: Daihatsu Sigra Terjang Tukang Parkir, Penjual Cuanki Terkapar, Saksi: Kayaknya Habis Slalom)

“Tetapi, seperti disampaikan pak Dirjen, tidak berarti mereka jadi pemenang. Kalau ada (badan usaha) yang menawarkan lebih baik tarifnya kepada masyarakat lebih murah
itu yang diambil pemerintah sebagai pemenang tender,” urainya di kompleks Kepatihan (18/7).

Adapun badan usaha yang menjadi pemrakarsa ini punya kelebihan.

Diantaranya, jika badan usaha pemrakarsa mematok tarif Rp 1.000 per kilometer sementara ada badan usaha b peserta tender yang mematok tariff lebih murah, maka badan usaha b bisa menang tender.

“Tetapi ditawarkan pemrakarsa bisa gak dengan Rp 800 per kilometer kalau bisa mereka pemenang. Itu namanya right to match seperti yang disampaikan pak Dirjen,”
paparnya.

(Baca Juga: Tabloid OTOMOTIF edisi 11. Spesial Mobil dan Motor Baru 2019)