Cairan Rem Ada Masa Pakainya, Pihak Autochem Beberkan Faktanya

Panji Nugraha - Kamis, 25 Juli 2019 | 17:45 WIB

Prestone hadirkan cairan rem dengan pilihan DOT 3 dan DOT 4 (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com- Banyak pengguna mobil dan motor yang tidak tahu kapan saatnya ganti cairan rem, agar performanya tetap terjaga secara optimal.

Dalam gelaran GIIAS 2019 (25/07) PT Autochem Industri selaku distributor produk aftermarket Prestone, Master, busi Autolite dan filter Fram membagi ilmu seputar cairan rem bersama awak media.

Kalau ngomongin cairan rem, Prestone punya cairan rem dengan spek DOT 3 dan DOT 4 dengan titik didih lebih tinggi dari merek lain.

Misalnya, DOT 4 milik Prestone memiliki titik didih hingga 265 derajat Celsius, sedangkan merek lain kebanyakan hanya 230 derajat Celcius.

Panji Nugraha
Prestone DOT 3 dan DOT 4 punya titik didih lebih tinggi dibanding merek lain

Titik didih cairan rem bisa menurun, salah satunya dipengaruhi oleh air yang diserap olehnya.

Bahkan, sejak tutup botol cairan rem dibuka, akan langsung terkontaminasi dengan air, ini karena tingkat kelembaban di Indonesia mencapai 60% - 80%.

Saat digunakan dan terkena kontaminasi air dengan kandungan 3%, titik didih akan menurun sebanyak 100 derajat Celsius, dalam kondisi ini, titik didih Prestone DOT 4 masih tinggi yaitu 165 derajat celcius, dengan begitu performanya masih tetap aman.

Bayangkan saja, suhu di rem kendaraan harian bisa mencapai 427 derajat Celsius tergantung kondisi jalan dan beban kendaraan.

“Kandungan air di dalam cairan rem ini berasal dari udara sekitar yang diserap oleh cairan rem selama masa pakai, bahkan saat tutup botol dibuka. Karena cairan rem DOT 3 dan DOT 4 berbahan Glycol Ester yang mempunyai sifat higroskopik atau menyerap air,” ucap Taqwa Suryo Swasono, dari Garden Speed, sebagai Chief Mekanik Autochem Racing.

Karena bila kadar air di dalam cairan rem terus bertambah dan titik didih terus menurun, saat suhu cairan rem meningkat karena menyerap panas dari gesekan komponen rem, maka air akan berubah menjadi gas.

Nah.. saat terciptanya gas di dalam mekanisme rem atau slang rem, maka akibatnya rem akan blong dan ini sangat berbahaya.

“Karena itu cairan wajib diganti secara berkala setiap satu tahun sekali atau 20.000 km (mobil) dan 10.000 km (motor). Mana yang tercapai duluan, tujuannya agar performa minyak rem terus optimal,” ungkap Taqwa.