Motor Matik Kini Pakai V-Belt Double Teeth, Ini Kelebihan Dan Kekurangnnya

Ignatius Ferdian - Selasa, 30 Juli 2019 | 15:00 WIB

Ilustrasi transmisi CVT matic dengan v-belt single cog (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Sudah menjadi standar motor matik keluaran terbaru v-belt yang digunakan adalah model dengan gerigi atas bawah atau double teeth.

Punya nama lain w-cog shape, tapak bagian luar belt yang biasanya rata kini memiliki gerigi.

V-belt sendiri pada dasarnya berfungsi sebagai penerus tenaga mesin menuju roda belakang layaknya rantai.

“Merupakan pengembangan dari v-belt single teeth, tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari model double cog ini,” terang Suparmo, Marketing OEM Roda 2 PT Bando Indonesia di Tangerang, Banten.

(Baca Juga: Motor Berfitur Rem ABS Dicap Mahal, Simak Penjelasan Menohok Bosch)

Bukan berfungsi sebagai penggerak komponen lain di bagian luar v-belt, gerigi bagian luar ternyata dibuat untuk tujuan tertentu.

Lebih ke arah performa, bentuk double cog tersebut membuat gerakan v-belt lebih lentur sehingga motor terasa lebih responsif.

Secara konstruksi, gejala v-belt cepat retak juga bisa diminimalisir dengan tambahan gerigi di bagian luar tersebut.

“Kekurangannya, harga jelas lebih mahal dari v-belt single teeth. Selain itu gerigi luar lebih rentan menyimpan kotoran,” tambahnya.

(Baca Juga: Honda ADV150 Pakai Sokbreker Jangkung, Selisih Tinggi Segini Dari PCX 150)

V-belt model double teeth sendiri bukan merupakan hal baru, sebab matic merek Eropa seperti Vespa dan Peugeot juga sudah pakai sejak beberapa tahun lalu.

Pada motor matic merek Jepang, Honda PCX, Genio, serta Vario 125 atau 150 generasi terbaru juga sudah pakai v-belt model double teeth ini.