Benelli Leoncino 250, Tampang Enggak Biasa, Handling Ramah dan Enteng

Panji Nugraha - Rabu, 31 Juli 2019 | 19:40 WIB

Test ride Benelli Leoncino 250 (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Setelah sukses menelurkan Benelli Leoncino 500, PT Benelli Motor Indonesia (BMI) kembali melengkapi varian Leoncino 250 di event GIIAS 2019 minggu lalu.

Benelli Leoncino 250 ini menggunakan mesin satu silinder 250 cc DOHC empat klep injeksi dengan kemampuan 26,8 hp/10.500 rpm berpendingin radiator.

Randy
Mesin pakai TnT 25 satu silinder dengan pendingin cairan

Di kelas sport 250 cc tampilan Leoncino 250 paling enggak biasa dan paling nyentrik, karena motor ini bermain sendiri dengan mengusung model classic modern ke arah scrambler.

Yang lainnya, lebih ke naked sport seperti Kawasaki Z 250SL dan KTM Duke 250 atau untuk 250 cc dua silinder ada Yamaha MT-25 serta Kawasaki Z250.

(Baca Juga: MotoGP 2019 Kembali Lagi! Seri ke-10 di Brno Republik Ceska, Berikut Jadwal Lengkapnya)

Randy
Spidometer Benelli Leoncino 250 sudah full digital

Untuk merasakan sensasi dari desain classic modern Leoncino 250, Benelli Indonesia mengundang Tim Otomotifnet untuk melakukan test ride di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat (31/07).

Duduk di atas jok dengan jarak dari tanah sekitar 810 mm, Rider dengan tinggi 173 cm dibikin napak secara sempurna.

Randy
Leoncino 250 headlamp-nya sudah full LED plus DRL yang terlihat classic modern

Posisi tangan dibikin sigap dengan setang model fatbar yang enggak terlalu lebar, namun membantu handling jadi lebih enteng.

Saat tombol starter dinyalakan, suara khas Benelli yang moge banget jadi bikin rindu! Karena suara moge itu tidak didapatkan di Leoncino 250 yang menggunakan mesin Benelli TnT 25.

Randy
Leoncino 250 pakai sok upside down dan ABS di bagian pengereman

Coba dijejalkan mesin Benelli TnT 250, pasti bakal sangar banget nih motor! Dua silinder dengan tampang 'ora umum', bisa viral seperti Patagonian Eagle 250.

Saat melahap tikungan di track buatan di pelataran parkir Kemayoran, sok upside down 41 mm dan monosok terbilang cukup nyaman dan empuk untuk rider dengan bobot 78 kg.

Randy
Knalpot Leoncino 250 punya desain yang sporty

Yang istimewa, monosok belakang dilengkapi setingan preload, rebound dan kompresi, sehingga bisa diseting sesuai kebutuhan rider.

Soal tenaga, juga masih bisa diandalan saat diajak ugal-ugalan, torsinya terbilang cukup saat melahap track dadakan yang cenderung stop and go.

(Baca Juga: 26 Motor Hilang di Parkiran, Komplotan 'Becak Hantu' Berulah, Pelaku Bocah Umur 15 Tahun)

Randy
Setang Leoncino 250 membuat riding jadi sigap

Walaupun begitu, Tim Otomotifnet belum bisa merasakan top speed dari Leoncino 250 ini karena keterbatasan area test ride, mungkin next bisa kita jajal lagi.

Saat berakselarasi dan melakukan pengereman, Leoncino 250 lebih aman dan pakem karena sudah dilengkapi komponen ABS dual channel.

Randy
Desain Benelli Leoncino 250 paling beda di kelasnya

Kesimpulannya, Benelli Leoncino 250 menawarkan desain yang 'ora umum' dengan suguhan handling yang ramah bagi bikers Indonesia yang ingin tampil beda.

Benelli Leoncino 250 ini ditawarkan dalam dua pilihan warna, yaitu red dan brown dengan harga Rp 49,5 juta on the road Jakarta, cukup menggoda kan?