"Sehingga pemerintah mendorong untuk menyiapkan mobilitas warga, dalam konteks ini penerapan ganjil-genap dua periode pagi dan sore, bukan sepanjang waktu," ujar Syafrin.
Walau kenyataannya tetap mengacu waktu ganjil genap reguler, tapi Syafrin menjelaskan ada langkah lain yang dilakukan untuk mengimbangi masalah kemacetan lalu lintas, yakni dengan melakukan implementasi secara komprehensif.
Dia menjelaskan saat siang hari, ketika banyak kendaraan masuk ke Jakarta, Dishub akan menerapakan strategi transport demand management.
Dengan cara mendongkrak tarif parkir dengan kisaran yang cukup tinggi. Sayangnya, belum ada kejelasan di mana saja titik-titiknya.
(Baca Juga: Motor dan Kendaraan Listik Kebal Perluasan Ganjil-Genap di DKI Jakarta)
"Sehingga dengan implementasi pada periode pagi dan sore hari, di tengah-tengah kita ada kebijakan tarif parkir yang tinggi," jelasnya.
"Dengan perluasan ganjil-genap akan efektif meningkatkan kinerja lalu lintas pada 25 ruas jalan tadi dan otomatis memperbaiki kualitas udara," kata Syafrin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dishub Batal Menerapkan 15 Jam Ganjil Genap di Jakarta