Otomotifnet.com - Honda ADV150 disebut memiliki kemiripan dengan Honda PCX 150, hingga ke sasis.
Namun, bagi yang pernah mencoba kedua skutik itu pasti akan menemukan perbedaannya.
Honda ADV150 impresinya lebih tinggi, ringan dan mudah sekali handlingnya, khususnya saat menikung patah.
Suspensinya juga lebih panjang sehingga jarang bottoming atau mentok.
(Baca Juga: Honda ADV150 Disebut Persis PCX150 di Mesin dan Transmisi, Faktanya Enggak 'Plek Ketiplek')
Sedang PCX 150 terasa lebih ceper, pendek dengan center gravity terpusat di tengah bawah. Membuatnya terasa stabil ketika menikung panjang.
Sasis keduanya memang sama persis dengan model double cradle, tapi ada beberapa perbedaan.
Perbedaan pertama pada bagian ujung sasis, tepatnya tempat dudukan lampu belakang dan behel.
Milik ADV150 lebih pendek jika dibanding punya PCX 150.
Selain itu semua dudukan bodi juga dipastikan berbeda. Tapi bukan dua perbedaan ini yang membuat karakternya berubah drastis.
“Paling besar pengaruh perbedaanya adalah di komstir, rake ADV150 lebih rapat hanya 26,30° kalau PCX 27°,” terang Endro Sutarno, Technical Service Division PT. Astra Honda Motor.
Lalu bagian bodi tengah ADV150 sedikit lebih ramping, maka tak heran bagasi juga sedikit lebih kecil jadi hanya 28 liter, kalau PCX150 28,8 liter.
Suspensi dan roda pun menyumbang banyak perubahan karakter.
(Baca Juga: Honda ADV150 Perlu Diawet-Awet, Harga Sokbreker Belakang Tembus Segini)
Karena didesain untuk bisa main off road ringan, suspensi ADV150 didesain punya jarak main panjang, depan 130 mm dan belakang 120 mm.
Suspensi depan milik ADV150 jika diukur dari titik paling atas ke lubang as roda punya panjang 460 mm, kalau PCX150 hanya 430 mm. Tapi diamater asnya sama 31 mm.
Suspensi belakang pun bedanya signifikan, punya ADV150 395 mm sedang PCX 150 hanya 350 mm.
Serta suspensi belakang milik ADV150 dilengkapi dengan sub tank, yang di dalamnya terdapat balon yang memisahkan antara oli dan udara.
Dengan oli dan udara terpisah oleh balon, saat suspensi bekerja berat maka kemungkinan adanya buih akibat oli dan udara bercampur bisa dicegah.
Jika timbul buih dan sampai kena piston suspensi, maka bisa membuat suspensi tiba-tiba amblas sesaat sehingga membuat roda hilang traksi.
“Dengan adanya sub tank, kinerja suspensi jadi lebih responsif, stabil pada saat cornering maupun saat riding di gravel,” terang Endro yang berkantor di Astra Honda Training Center.
Roda beda ukuran, ADV150 pakai pelek ukuran belang, depan 2,50x14 dan belakang 3,50x13 berbalut ban 110/80-14 M/C 53P dan 130/70-13 M/C 57P.
Sedangkan PCX 150 berukuran 2,50x14 dan 3,50x14 dengan ban 100/80-14 M/C 48P dan 120/70-14 M/C 61P.
Kembangannya juga beda, yang ADV150 mengotak jadi masih cocok buat jalan gravel, sedang PCX 150 lebih halus pas buat aspal.