Otomotifnet.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan perluasan ganjil genap cukup efektif mengurangi kemacetan dan menekan polusi udara.
"Volume lalu lintas rata-rata turun sebesar 25,24%" ungkap Syafrin, saat berbincang dengan OTOMOTIF di Balai Kota Jakarta (16/9).
Masih menurut data Dishub DKI Jakarta, kualitas udara juga mampu diperbaiki. Hal ini mengacu pada hasil pantauan stasioner di dua lokasi, yakni di Bundaran HI, dan Kelapa Gading.
"Hasil pemantaun di stasioner Bundaran HI, rata-rata konsentrasi PM 2,5 (Particulate Matter/Partikel Udara) mengalami penurunan sebesar 13,66%" sebut Syafrin.
(Baca Juga: Pasar Mobil Bekas Melonjak, Imbas Ganjil Genap, City Car Dan MPV Jadi Buruan)
Pun begitu dari hasil pantauan di stasioner Kelapa Gading. "Hasil pemantauan di stasioner Kelapa Gading rata-rata konsentrasi PM 2,5 mengalami penurunan sebesar 14,29%," bebernya.
Kinerja lalu lintas, berdasarkan kecepatan rata-rata pada koridor ganjil genap juga diklaim mengalami peningkatan.
"Dari 25,65 km/jam menjadi 28,16 km/jam setelah penerapan ganjil genap, atau sebesar 8,93%," urainya lagi.
Kemudian waktu tempuh rata-rata juga diklaim lebih cepat. "Rata rata pada koridor ganjil genap menjadi lebih cepat, dari semula 16,92 menit menjadi 14,91 menit atau lebih efisien 11.88%," rinci Syafrin.