Otomotifnet.com - Sekitar 2 juta unit kendaraan bermotor tercatat Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) belum melunasi pajaknya.
Total tunggakannya kurang lebih Rp 2,4 triliun.
Dari 2 juta unit kendaraan tersebut, 1.500 di antaranya masuk kategori kendaraan mewah yang tunggakan pajaknya mencapai Rp 50 miliar.
Sisanya adalah sepeda motor yang mencapai triliunan.
(Baca Juga: KPK dan Polisi Turun Tangan, Mulai Tahun Depan, Penunggak Pajak Kendaraan Didatangi!)
"Motor walaupun pajaknya kecil namun volumenya banyak, makanya tembus triliunan. Itu baru DKI Jakarta belum wilayah lain," ujar Faisal Syafruddin di kawasan SCBD, Jaksel Selasa (17/9).
Untuk mendorong agar pemilik kendaraan tersebut segera membayar tunggakan pajaknya, Pemprov DKI Jakarta melalui BPRD memberikan keringanan sanksi serta potongan biaya BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) dan PKB (Pajak Kendaraan bermotor).
Pembayarannya pun dipermudah buat yang tidak sempat datang ke SAMSAT. Yaitu dengan memanfaatkan sistem Samolnas (SAMSAT Online Nasional).
"Jadi kalau mau bayar pajak tinggal masuk ke sistem, klik nomor kendaraan, langsung keluar. Tinggal enter selesai. Nanti lewat struk lansgung STNK-nya kita kirim ke rumah. Bayarnya bisa pakai mobile banking atau di minimarket," tambah Faisal.
Sebagai bukti bahwa pajak sudah dibayar, pemegang STNK akan mendapat stiker tanda bayar untuk ditempelkan langsung.
"Stiker akan dikirim ke rumah, enggak perlu ke SAMSAT lagi. Jadi nanti stikernya tinggal ditempel di lembar pengesahan," ujarnya.
Sejak diterapkannya Samolnas, sudah membuahkan hasil dari 7.000 sudah ada 390 yang sudah membayar.
DKI Jakarta menjadi kota dengan jumlah masyarakat terbanyak yang memanfaatkan sistem ini.