Otomotifnet.com - Ada inovasi baru, mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang setara solar.
Penemuan ini hasil riset dari Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK), unit dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian.
Riset ini sudah berlangsung selama 10 tahun sejak 2009 lalu.
Ngakan Timur Antara, Kepala BPPI menyebut, riset mereka menunjukan ada inovasi mengubah limbah plastik menjadi senyawa bermanfaat.
(Baca Juga: Wow! Sampah Plastik Sekarang Dijadikan Aspal Di Indonesia)
Pengubahan dari sampah plastik menjadi bahan bakar tersebut mereka lakukan dengan proses pirolisis.
“Pada proses pirolisis, limbah plastik akan diubah menjadi fasa cair dan fasa gas serta residu berupa padatan," jelas Ngakan di Jakarta dari siara persnya, (26/9/19).
"Gas yang tidak terkondensasi juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar,” ujar Ngakan.
Dengan proses pirolisis tersebut nantinya akan menghasilkan crude oil hasil dari proses tersebut.
Tak hanya itu, dari proses tersebut juga menghasilkan gas yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar gas (BBG).
Kepala BBKK Wiwik Pudjiastuti menambahkan, hasil proses pirolisis yang berbentuk crude oil ini merupakan senyawa yang sangat mirip dengan salah satu bahan bakar yang sering digunakan mesin diesel.
"Produk yang dihasilkan oleh alat pirolisis hasil rekayasa BBKK ini memiliki karakteristik setara solar dan setara pelarut yang merupakan hasil uji dari Lemigas,” ungkapnya.
Produk hasil olahan Kemenperin ini juga telah di uji dilaboratorium yang mana mirip dengan pelarut buatan PT Pertamina yang sesuai dengan Euro4.
(Baca Juga: Pajak Motor dan Denda Tilang Bakal Bisa Dibayar Pakai Sampah Plastik)
Jenis pelarut tersebut yaitu Pertasol (10%), Minasol (10%), dan Low Aromatic White Spirites (30%) serta solar (40%) dengan cetane number sebesar ± 60.
Kemenperin berharap dengan adanya penemuan ini dapat membantu menanggulangi masalah sampah plastik di Indonesia.
Dengan hasil temuan Kemenperin ini juga dapat menjadi opsi bahan bakar untuk kendaraan diesel.
Tak hanya itu, dengan metode pengurangan limbah sampah ini dapat mengurangi nilai polusi hasil dari pemusnahan limbah plastik yang selama ini dibakar dengan memanfaatkannya menjadi bahan bakar minyak dan gas.