Otomotifnet.com - Motor bekas masih mendominasi angka kredit macet di lemabaga pembiayaan.
Tak terkecuali PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang juga merasakannya.
Namun Adira Finance masih bisa mempertahankan angka kredit macet di bawah 2 persen, tepatnya 1,8 persen.
"Kehati-hatian kami dalam penyaluran pembiayaan underwriting terus mendukung praktik manajemen risiko kami yang prudent," jelas Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance di Jakarta beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Adira Insurance Kampanyekan 1 Jari Beres, Bikin Klaim Asurasi Makin Mudah)
Dari total kredit macet 1,8 persen, lanjut Hafid, paling banyak didominasi oleh pembiayaan motor.
Angka kredit macet tersebut diklaim tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya.
"Umumnya, motor lebih tinggi dari pada mobil, tapi motor yang bekasnya lebih tinggi lagi," katanya.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh harga motor bekas yang seringkali tidak standar, berbeda dengan harga motor baru yang jelas dan transparan.
"Jadi di pasar motor bekas itu variasi harga cukup tinggi, mungkin yang kami biayai melebihi nilai pasarnya," sambung dia.
Selain itu, Ia menambahkan, kemungkinan ada juga faktor segmen antara pembeli motor bekas dan baru.
Meski begitu, Ia menargetkan, sampai akhir tahun 2019, angka kredit macet Adira Finance akan dijaga di bawah 2 persen.