Otomotifnet.com - Mitsubishi Outlander PHEV bisa dirakit secara lokal di Indonesia dengan beberapa syarat.
Sebab saat ini statusnya masih CBU alias diimpor utuh dari Jepang.
Mengenai Outlander PHEV diproduksi di Tanah Air, Irwan Kuncoro, Director of Sales and Markeing Division Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memberikan tanggapannya.
"Kalau bicara produksi kan kami sudah punya pabrik, sebetulnya ya harusnya produk apapun bisa, tapi ini kan bicara pasar," kata Irwan Kuncoro.
(Baca Juga: Mitsubishi Outlander PHEV Bisa Turun Harga, Dipicu Aturan PPnBM Baru?)
"Jadi tidak otomatis semua bisa diproduksi di sini," kata Irwan saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Namun, lanjut dia, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi jika suatu produk ingin diproduksi lokal, seperti permintaan pasar dan harga yang terjangkau.
"Volume dan price harus sesuai dengan segmennya," sambung Irwan.
Nah, menurut dia, dengan harga Rp 1 miliar lebih itu sulit untuk Outlander PHEV bisa dapat volume besar.
Tapi, dengan skema PPNBM baru yang nantinya mengacu pada besaran emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan, Ia mengungkapkan harga bisa turun 40 persen.
"Kalau harganya bisa turun, bisa dapat volume besar, kan bisa memungkinkan diproduksi (lokal)," tutupnya.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan di ajang GIIAS 2019, peminat Mitsubishi Outlander PHEV sudah mencapai 40 hingga 50 orang konsumen.
Rencananya, pengiriman ke konsumen akan dilakukan mulai bulan November 2019 ini.