Kijang Innova dan Avanza Punya Semangat Genchi Genbutsu, Ini Sejarahnya

Advertorial - Kamis, 21 November 2019 | 10:49 WIB

Kijang Innova dan Avanza Punya Semangat Genchi Genbutsu, Ini Sejarahnya (Advertorial - )

Otomotifnet.com - Pada tanggal 12 - 15 November 2019 lalu, Toyota 5 Continents Drive kunjungi Indonesia.

Kunjungan tersebut merupakan bentuk rakaian dari program Toyota 5 Continents Drive yang telah dilaksanakan di berbagai benua, dengan tujuan menerapkan semangat Genchi Genbutsu.

Memegang teguh semangat Genchi Genbutsu, karyawan Toyota dituntut agar dapat memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen terhadap mobilitas yang beragam dan unik.

Tak hanya itu, melalui semangat tersebut, karyawan Toyota harus mendengarkan berbagai masukan dari stakeholders, seperti konsumen, manufaktur, distributor, dealer, dan komunitas.

Hal tersebut bertujuan guna mengumpulkan fakta untuk “Making Ever Better Cars Together for Today and Tomorrow”.

Saat di Indonesia, Toyota memulai perjalanannya dengan menerjunkan produk unggulan yang dimiliki, diantaranya Toyota Kijang dan Toyota Avanza.

Dalam petualangan Toyota 5 Continents Drive, kedua mobil tersebut memulai perjalanan dari Jakarta dan menuju ke Surabaya untuk mendengarkan masukan dari konsumen Tanah Air.

Tak hanya itu, pada Senin (12/11/2019) lalu, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto mengatakan, Avanza dan Kijang merupakan produk implementasi semangat Genchi Genbutsu yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

Menariknya, mobil hasil implementasi semangat tersebut, ternyata direspon positif oleh masyarakat Indonesia.

Banyak masyarakat yang menilai, kedua mobil tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Bahkan, dari segi penjualan, Toyota telah sukses menjual Avanza lebih dari 1,75 juta unit.

Semangat Genchi Genbutsu di Toyota Kijang

Kisah kelahiran Kijang sebagai mobil keluarga legendaris di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari proyek Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) yang dicanangkan oleh pemerintah di tahun 1970-an.

Adv
Semangat Genchi Genbutsu di Toyota Kijang

Pemerintah ingin agar ada kendaraan dengan harga terjangkau yang bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menerapkan spirit Genchi Genbutsu, di saat bersamaan Toyota sudah mengidentifikasi adanya kebutuhan kendaraan komersil serbaguna dengan harga terjangkau di negara berkembang dengan menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) di tahun 1972.

Setelah melalui beragam proses, pada 9 Juni 1977 lahirlah Toyota Kijang, sebuah kendaraan serbaguna berbasis pick - up.

Penampilannya sangat berbeda jika dibandingkan dengan Kijang Innova sekarang.

Meski begitu, salah satu komitmen utama Toyota pada faktor safety dengan aplikasi mesin di depan sehingga Kijang memilikihidung alias bonnet yang menjadikan Kijang terlihat lebih aman dan nyaman karena panas mesin tidak mengganggu penumpang.

Jika generasi awal Kijang lahir dari project BUV, kehadiran Kijang Innova sebagai generasi ke-5 di tahun 2004 merupakan bagian dari project Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV), dimana ia berbagi platform dengan Fortuner dan Hilux yang memiliki kebutuhan dasar sama.

Produk IMV ini lahir dari pemahaman bahwa kebutuhan dasar beberapa kawasan tidak berbeda jauh.

Kalaupun ada, hanya pada beberapa fitur yang sifatnya add-on.

Dengan menerapkan sharing produksi, maka biaya produksi akan berkurang signifikan tanpa mengurangi value dari mobil tersebut.

Meskipun perkembangan zaman terus berkembang, teknologi yang terdapat di Kijang Innova masih terbukti di berbagai medan.

Hal tersebut terlihat ketika masih mengandalkan sasis tanggan atau ladder frame yang terbukti tangguh dan kokoh di selaga kondisi berkendara.

Bahkan, sistem penggerak roda belakang juga telah teruji memiliki daya tahan yang cukup jempolan.

Semangat Genchi Genbutsu di Toyota Avanza

Setelah banyak mengulik terkait semangat Genchi Genbutsu di Toyota Kijang, kali ini giliran Toyota Avanza mobil dengan penjualan tertinggi atau sering disebut “mobil sejuta umat”.

Pada 2003, Toyota memperkenalkan Toyota Avanza.

Dalam peluncuran tersebut, ternyata memiliki kisah yang cukup menarik.

Pasalnya, sebelum Avanza diluncurkan, Toyota langsung menerjunkan tim dari Jepang ke Tanah Air untuk melakukan riset terkait kendaraan ideal yang didambakan keluarga Indonesia.

Adv
Semangat Genchi Genbutsu di Toyota Avanza

Berbagai informasi penting didapatkan, namun secara mayoritas, masyarakat Indonesia menginginkan mobil dengan harga yang cukup kompetitif.

Merespon keinginan tersebut, generasi pertama Avanza diluncurkan dengan harga di bawah Rp 100 juta.

Bukan hanya terkait finansial, tim juga menemukan fakta lain.

Ketika melakukan riset di perkampungan, tim mendapatkan insight penting yakni mobil tersebut harus punya dimensi kompak.

Targetnya adalah calon pembeli Avanza yang banyak tinggal di wilayah dengan jalan sempit dan area garasi terbatas.

Masukan lainnya adalah mobil harus punya daya tahan tinggi alias tidak mudah rusak karena di Indonesia mobil identik sebagai investasi.

Meski baru mau membeli, dalam benak calonkonsumen sudah tertanam harapan supaya harga jual bekasnya tidak jatuh, dan itu hanya bisa terwujud jika mobil tersebut punya kualitas mumpuni.

Menjawab kebutuhan tersebut, Toyota menerapkan sasis ladder frame yang terbukti selama puluhan tahun berhasil mengharumkan nama Kijang dengan value yang diharapkan tersebut.

Untuk membuatnya tetap tampil modern, ladder frame hanya dipakai sampai batas dek penumpang tengah.

Hasilnya adalah, Toyota berhasil membenamkan bodi Avanza kedalam sasis sehingga tampak lebih slim dengan struktur ringkas dan ringan, tapi tetap punya daya tahan tinggi.

Termasuk aplikasi sistem gerak roda belakang yang mampu menghadapi beragam medan jalan di wilayah Indonesia karena tidak membebani sistem suspensi dan kemudi.

Tantangan lainnya adalah, mesin di depan tidak bisa ditawar lagi saat bicara safety, namun di sisi lain harus tetap kompak dan muat banyak penumpang.

Penggunaan mesin kecil tidak bisa ditawar karena terkait juga dengan target mobil irit bensin.

Meski begitu, faktor tenaga tidak boleh diremehkan karena kebutuhan daya angkut besar.

Menjawab tantangan tersebut, secara presisi engineer Toyota dapat membuat ruang mesin kompak yang ditanamkan mesin ringkas berkapasitas 1.300 cc, termasuk pula memaksimalkan area kabin sehingga cukup untuk diisi 7 penumpang dan masih menyisakan ruang bagasi yang memadai.

Di sini, kembali semangat Genchi Genbutsu mendapatkan pembuktian nyata dimana Toyota turun langsung ke lapangan untuk menemukan akar masalah dalam mengembangkan produkdan merumuskan solusi untukmaking ever better cars”.

Mendengarkan suara konsumen sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan produk, memberikan banyak masukan berharga dan tidak terduga guna mengembangkan skill karyawan dalam menghadirkan kendaraan sesuai dengan kebutuhan konsumen.