Targetnya adalah calon pembeli Avanza yang banyak tinggal di wilayah dengan jalan sempit dan area garasi terbatas.
Masukan lainnya adalah mobil harus punya daya tahan tinggi alias tidak mudah rusak karena di Indonesia mobil identik sebagai investasi.
Meski baru mau membeli, dalam benak calonkonsumen sudah tertanam harapan supaya harga jual bekasnya tidak jatuh, dan itu hanya bisa terwujud jika mobil tersebut punya kualitas mumpuni.
Menjawab kebutuhan tersebut, Toyota menerapkan sasis ladder frame yang terbukti selama puluhan tahun berhasil mengharumkan nama Kijang dengan value yang diharapkan tersebut.
Untuk membuatnya tetap tampil modern, ladder frame hanya dipakai sampai batas dek penumpang tengah.
Hasilnya adalah, Toyota berhasil membenamkan bodi Avanza kedalam sasis sehingga tampak lebih slim dengan struktur ringkas dan ringan, tapi tetap punya daya tahan tinggi.
Termasuk aplikasi sistem gerak roda belakang yang mampu menghadapi beragam medan jalan di wilayah Indonesia karena tidak membebani sistem suspensi dan kemudi.
Tantangan lainnya adalah, mesin di depan tidak bisa ditawar lagi saat bicara safety, namun di sisi lain harus tetap kompak dan muat banyak penumpang.