Honda Vario 150 Penuh Lumpur Muncul Usai Banjir Pondok Gede Surut, Termasuk Beruntung

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 4 Januari 2020 | 21:00 WIB

Honda Vario 150 berlumuran lumpur setelah terendam banjir di Perumahan Pondok Gede Permai. (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Sebuah Honda Vario 150 berlumur lumpur nampak usai banjir di Pondok Gede, Jatiasih, Bekasi, Jabar surut, (3/1/20).

Kondisinya benar-benar kotor karena seluruh bodi hingga sasis sudah tertutup lumpur tebal.

Mulai headlamp, setang bahkan hingga ke ruang mesin tak ada yang bersih kecuali lumpur coklat.

Dipastikan juga, mesin sudah disusupi air dan lumpur saat terendam banjir yang menerjang kawasan Pondok Gede usai malam tahun baru 2020.

(Baca Juga: Video Toyota Avanza Hingga Nissan Grand Livina Tumpang Tindih Pasca Banjir di Bekasi)

Vario 150 tersebut milik Ari yang juga warga sekitar Pondok Gede yang ikut menjadi korban banjir.

Ia pun menceritakan kronologi skutik miliknya ikut terendam dipekatnya air banjir setinggi 5 sampai 6 meter yang melanda kawasan rumahnya.

Beruntungnya, Vario 150 miliknya berada di dalam rumah dan tidak ikut terseret arus seperti mobil dan motor lain milik tetangga-tetangganya.

"Jadi pas malam tahun baru kan hujan deras enggak berhenti, kebetulan motor dalam keadaan stang terkunci, tapi kunci motornya dibawa sama abang saya," jelasnya, (3/1/20).

Sayangnya, niat ingin menghubungi abangnya itu kandas karena handphone milik Ari tercebur banjir.

Karena kondisi air makin meninggi dan tidak memungkinkan untuk diselamatkan, akhirnya ia terpaksa pasrah, Vario 150 kesayangannya terendam banjir.

"Handphone saya tercebur, jadi enggak bisa hubungi siapa-siapa, ya sudah saya pasrah," ujarnya.

Meski kondisi Vario 150 miliknya mati total dan berlumuran lumpur, pria ini berencana ingin memperbaikinya.

(Baca Juga: KIA Picanto Luluh Lantak Diterjang Banjir Pondok Gede, Cerita Pemilik Memprihatinkan)

"Nanti saya bersihkan dulu, mau saya bawa ke bengkel sih. Tapi nanti, karena bengkel juga mungkin pada tutup jadi antri," kata Ari.

Ari berujar, banjir tahun ini di wilayahnya terbilang yang terparah, ketinggiannya melebihi lantai dua rumahnya.

"Rumah saya di lantai dua saja ketinggian air satu meter. Kurang lebih total tujuh meter," ungkapnya.

"Kita rumahnya juga paling belakang, RT 1 RW 8, jadi bisa dibilang yang paling parah," tutupnya.