Namun, di tengah perjalanannya ke Bandar Lampung, Ahmadi merasa ada beberapa orang yang turut di dalam mobil ambulans yang dikemudikannya.
"Pada saat itu memang kondisinya malam, sekitar pukul 23.00 WIB, masuk ke jalan sepi mulai kerasa kaya ada orang di belakang itu, padahal kosong," cerita Ahmadi Afandi.
"Saya sempat merasa takut. Tapi saya coba beranikan diri, saya berhenti dan saya buka kaca mobilnya semua," imbuh Ahmadi Afandi.
"Dengan begitu, saya coba menunjukan, bahwa saya tidak ingin diganggu, saya sudah bantu orang dengan ikhlas jadi jangan ganggu saya," tambah Ahmadi Afandi.
(Baca Juga: Motor Berkeranjang Terpaksa Angkut Jenazah, Ambulans Enggak Sanggup)
Tak hanya cerita mistis, Ahmadi Afandi mengatakan, menjadi pengemudi ambulans juga dituntut tetap profesional dan amanah.
Kondisi jalan yang ditempuh, kata Ahmadi Afandi, juga tak selalu mudah.
Seperti melewati pegunungan dan jalan berlobang sehingga membuatnya pernah kecelakaan.
"Sempat juga terjadi insiden karena posisinya habis hujan lebat, jalan agak sedikit licin, mobil oleng lalu nabrak tebing," ujar Ahmadi Afandi.