Viar Vortex, Motor Adventure 250 cc Harga Termurah, Tapi Liat Dulu Ini

Panji Nugraha - Jumat, 10 Januari 2020 | 10:45 WIB

Viar Vortex, Motor Adventure 250 cc Harga Termurah (Panji Nugraha - )

 

Otomotifnet.com - Akhirnya OTOMOTIF kedatangan motor dual purpose dari Viar, yaitu Vortex.

Meskipun bukan tergolong motor baru karena sudah diperkenalkan sejak 2017 di Jakarta Fair, tapi tidak ada salahnya dong kalau tetap dicoba.

Motor ini dijual Rp 51,1 juta OTR Jakarta. Sayangnya unit yang dipinjamkan oleh PT Triangle Motorindo, selaku produsen Viar ini sudah cukup ‘berumur’, odometernya sudah 16.000-an km.

Jadi kondisi dan berformanya tak segar lagi, sayang sekali nih!

(Baca Juga: Wow, Viar Vortex Rakitan Semarang Dijajal Arungi Trayek Indonesia-Himalaya)

Langsung gas aja dehhh… Tim OTOMOTIF

Randy
Viar Vortex, Motor Adventure 250 cc Harga Termurah

DESAIN

Sebagai besutan dual purpose, Vortex didesain untuk menjelajah jauh melibas medan on dan off road.

Dari depan tampak dari adanya windshield cembung yang cukup tinggi untuk menahan terpaan angin ke badan pengendara.

Di bawahnya ada lampu utama lengkap dengan ‘moncong bebek’ khas besutan dual purpose atau adventure, yang terlihat menyatu dengan shroud berdesain runcing dengan lekuk dinamis.

Di bawahnya ada sepatbor depan yang mengikuti gerakan sokbreker. Ban menggunakan ring 18 inci di depan dan 17 inci di belakang.

Kok depan enggak 19 inci sekalian biar lebih mantap melibas jalur off-road ya?

Di area mesin dilengkapi engine guard yang siap melindungi mesin dan bodi ketika motor terjatuh.

Begitu juga di belakangnya dilengkapi braket side dan top box, siap touring deh!

Randy
Cakram depannya tidak termakan sepenuhnya, pengereman kurang banget nih

FITUR & TEKNOLOGI

Mari ulas bagian spidometernya terlebih dulu, yang kombinasi analog dengan digital, analog untuk takometer.

Digitalnya yang pakai latar oranye menunjukkan informasi speed meter, fuel meter, engine temperature, time, gear position, odometer, dan trip meter. Sayang info lampu-lampunya kecil jadi kurang jelas terlihat nyalanya saat siang hari.

Kerennya di sisi kanan dan kiri spidometer terdapat dua buah power outlet 12 volt. Di kiri tipe lighter dan yang kanan tipe USB.

Tentu sangat berguna misal, tipe lighter untuk mengisi daya GPS dan yang USB untuk mengisi daya smartphone.

Randy
Spidometernya kombinasi analog dengan digital, analog untuk takometer

Fitur lainnya seluruh lampu sudah LED yang cahayanya terang dan jelas namun punya daya rendah.

Bahkan lampu utamanya untuk low beam dilengkapi proyektor yang membuat pancaran cahaya lebih tebal dan fokus.

Tapi sayang sorotnya terlalu dekat, hanya sekitar 3 langkah, tampaknya perlu disetel ulang.

Kalau lampu jauhnya sih pas! Di atasnya ada high beam tanpa proyektor, ada juga DRL sebagai ‘pemanis’ lampu utama. Lampu ini belum AHO, masih bisa dimatikan pakai saklar di setang kanan.

Randy
Seluruh lampu sudah LED yang cahayanya terang dan jelas namun punya daya rendah

RIDING POSITION & HANDLING

Meski motor ini terlihat tinggi, ternyata untuk postur 170 cm sangat bersahabat, karena tinggi joknya hanya 795 mm, di mana terbilang rendah untuk tipe dual purpose.

Saat duduk kedua kaki dapat menapak dengan mudah bahkan lutut masih menekuk. Joknya datar dan lebar, tapi karakter busanya kurang empuk, sehingga kurang nyaman untuk berkendara lama.

Dengan jok rendah, maka jarak dengan footstep dekat, ini membuat lutut menjadi lebih menekuk yang berakibat pegal jika berkendara terlalu lama.

Sementara setangnya lebar dan punya posisi yang tinggi, sehingga lengan dan pundak lebih sigap juga rileks saat berkendara menggunakan Vortex.

Randy
Posisi riding Viar Vortex

Bicara handling, kejutannya Vortex ini sangat baik. Terasa ringan dan nurut ketika diajak berkelok.

Bobot isi mencapai 175 kg, tapi selalu merespon dengan baik ke mana pengendara ingin menuju, tapi harus hati-hati karena setang pipanya lumayan lebar, jangan sampai bersenggolan dengan pengendara lain.

Meskipun motor ini berkonsep dual purpose di mana bisa melewati medan on road dan light off road, ternyata karakter kedua suspensinya lebih cenderung on road.

Ini karena upside down depan berdiameter as 37 mm punya travel yang tidak terlalu panjang, jadi kadang bottoming atau mentok, terutama saat melewati jalan rusak atau bergelombang, redamannya jadi kurang nyaman dan terasa keras, terlebih tidak ada setelan preload.

Randy
Viar Vortex

Suspensi belakangnya pun punya karakter yang mirip untuk pengendara 57 kg, tapi masih lebih baik.

Tidak ada bottoming, justru seperti compression yang terlalu tinggi sehingga mainnya suspensi tidak begitu luwes. Untungnya ada setelan preload dan rebound.

Efek positif dari karakter kedua suspensi adalah kestabilan yang didapat ketika melahap tikungan.

Yang kurang mantap sistem pengeremannya. Depannya menggunakan cakram 262 mm dengan kaliper 2 piston, tapi rasanya tidak terlalu pakem.

Dibutuhkan usaha lebih saat menarik handel remnya agar motor berkurang lajunya. Jika dilihat, kampas remnya tidak sepenuhnya menggigit permukaan cakram nih.

Rem belakangnya yang kombinasi cakram 258 mm dijepit kaliper 1 piston bahkan lebih parah, diinjak tak terasa menggigit, tampaknya perlu diservis tuh! Duh!

PERFORMA

Motor yang dirakit di Semarang ini dibekali mesin 250 cc, 4 langkah, 4 klep, SOHC, berpendingin cairan.

Bore-nya 77 mm dengan panjang langkah 53,6 mm, overbore banget ya? Klaim tenaga maksimalnya 24,8 dk di 9.000 rpm dan torsi 22,5 Nm di 7.000 rpm.

Randy
Viar Vortex

Karakter overbore Vortex sangat terasa, penyaluran tenaga di rpm rendah sampai tengah terasa tidak begitu istimewa.

Namun begitu menyentuh 6.000 rpm badan terasa terdorong sampai di kisaran 10.000 rpm.

Transmisinya 6 percepatan punya jarak yang rapat, kecuali dari gigi 4 ke 5. Terasa sekali rpm lebih drop terutama saat gaspol, sepertinya untuk mengejar nafas yang lebih panjang nih.

Kampas kopling sudah terasa selip, sehingga tiap pindah gigi kurang menghentak, sepertinya efek odometer 16.000-an kilometer.

Meski kopling mulai selip, tapi akselerasi masih cukup baik. Dites menggunakan Racelogic kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 3,5 detik dan 0-100 km/jam 6,7 detik saja.

Jarak 0-201 meter diraih dengan waktu 10,5 detik di kecepatan 104,4 km/jam. Sedangkan top speed di spidometer sampai 132 km/jam.

Kalau mesin masih fit yakin bisa lebih baik hasilnya. Data lengkapnya bisa dilihat di tabel.

Sayangnya mapping ECU di motor ini terasa kurang pas. Karena jika gas digantung mesin ‘brebet’, lalu saat momen deselerasi dan buka gas sering terdengar ledakan dari knalpot atau back fire.

Randy
Viar Vortex

Kondisi ini cukup mengganggu pendengaran serta kenyamanan berkendara. Apalagi suara knalpotnya memang cukup keras seperti model bobokan.

Aspek yang kurang nyaman lainnya dan paling mengganggu adalah panas leher knalpot yang sangat terasa di area tulang kering kaki kanan meskipun di malam hari.

Akan lebih terasa lagi ketika berada di kemacetan dan siang hari.

Ini karena lehernya membelok lewat sisi kanan blok mesin seperti motor trail, kalau didesain lewat bawah mesin mestinya akan lebih nyaman.

KONSUMSI BENSIN

Karena tidak ada fitur average fuel consumption di spidometernya, pengetesan konsumsi bensin menggunakan metode full to full dengan bensin RON 92.

Berkendara sehari-hari menggunakan Vortex terbilang rajin mampir ke pom bensin.

Setelah diukur beberapa kali dan diambil rata-ratanya, ternyata hanya mendapatkan angka 17,7 km/liter.

Pantas saja rajin mampir ke pom bensin. Hehee...

Randy
Silencer knalpot ngumpet di balik bracket side box, suaranya ngeblarrr…

KESIMPULAN

Viar Vortex bisa menjadi pilihan buat yang ingin memiliki motor 250 cc yang bisa digunakan di aspal maupun tanah ringan.

Keunggulannya memiliki jok yang rendah dengan handling yang sangat baik, sehingga tidak menguras tenaga saat mengendarainya.

Dan satu lagi yang utama Vortex punya harga yang paling terjangkau dibanding kompetitornya loh!

Tapi sayang mapping mesin yang kurang pas, panas leher knalpot yang sangat terasa, dan lampu dekat yang kurang maksimal menjadi kekurangan dari motor ini.

 

Data tes

0-60 km/j: 3,5 detik

0-80 km/j: 5,7 detik

0-100 km/j: 9,4 detik

0-100 meter: 6,7 detik (@86,5 km/j)

0-201 meter: 10,5 detik (@104,4 km/j)

0-402 meter: 16,9 detik (@118,6 km/j)

Top speed di Racelogic: 128,2 km/j

Top speed di spidometer: 132 km/j

Konsumsi bensin: 17,7 km/liter

 

Randy
Viar Vortex

Spesifikasi:

P x L x T: 2.130 mm x 868 mm x 1.260 mm

Jarak sumbu roda: 1.400 mm

Jarak terendah ke tanah: 210 mm

Berat isi: 175 kg

Tinggi jok: 795 mm

Tipe suspensi depan: Upside down 37 mm

Tipe suspensi belakang: monosok

Rem depan: Disc brake 262 mm

Rem belakang: Disc brake 258 mm

Ban depan: 100/80-18

Ban belakang: 130/70-17

Kapasitas tangki bahan bakar: 15 liter

Tipe mesin: 4 langkah, 4 klep, SOHC, liquid-cooled

Diameter x langkah: 77 mm x 53,6 mm

Perbandingan kompresi: 11,5:1

Transmisi: 6 kecepatan

Starter: Electric

Volume: 249 cc

Tenaga maksimal: 24,8 dk @9.000 rpm

Torsi maksimal: 22,5 Nm @7.000 rpm