Fisik tol penghubung Jabar dengan Jateng lewat kawasan selatan ini pun baru bisa dikerjakan pada 2021 dan digunakan pada 2024.
Koswara mengatakan proses lelang proyek ini memang lama, dari awal sampai akhir 2020. Prosesnya sendiri dikomandoi oleh pemerintah pusat.
"Pemprov Jabar dalam hal ini supporting pembebasan tanah. Semua prosesnya dari pemerintah pusat. Penetapan lokasi oleh gubernur," kata Koswara.
Koswara mengatakan trase dan kawasan yang dilalui tol tersebut tidak banyak berubah dari kesepakatan terakhir bersama para kepala daerah di Jabar.
(Baca Juga: Tol Bandung-Cilacap Siap Dibangun, Tembus Garut Sepanjang 27 Km, Mulai Proses Tahun 2020)
Panjangnya mencapai 206 kilometer dan terbagi dalam dua seksi, yakni Seksi I 95 kilometer ruas Gedebage-Tasikmalaya, dan Seksi 2 sepanjang 111 kilometer ruas Tasikmalaya-Cilacap.
Tol yang membutuhkan anggaran Rp 57,59 triliun ini akan memiliki dua lajur pada masing-masing jalurnya.
Prediksi jumlah kendaraan per hari yang akan melaluinya pada 2024 adalah 19.741 kendaraan.
Jadwal proses tender tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap sendiri berawal pada Desember 2019 berupa pengumuman tender.