"Masyarakat juga kami minta waspada terhadap calo tanah," jelas Lutfi, (14/2/20) pagi.
Sementara itu, Camat Cibeureum Kota Tasikmalaya Rahman menyebutkan, sosialisasi pembangunan tol ini sangat baik bagi pemahaman masyarakat.
Agar tidak mudah percaya terhadap oknum atau calo tanah yang memanfaatkan dan membuat isu tidak benar.
"Jujur sebelum ada sosialisasi ini kami kebingungan, soalnya sudah banyak masyarakat yang menanyakan pembangunan tol ini ke kantor kelurahan dan camat," singkatnya.
(Baca Juga: Tol Bandung-Cilacap Panjangnya Lebih Dari 100 Km, Ada Lima Gerbang Tol)
Kendati telah menetapkan trase tol, namun Lutfi belum bersedia membuka ke publik lokasi mana saja yang akan dibebaskan.
Hal ini karena sangat rentan dimanfaatkan oleh para calo tanah yang nantinya akan merugikan masyarakat khususnya para pemilik tanah.
Selama melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pemerintah kota/kabupaten, faktor AMDAL lebih di kedepankan.
"Kajian amdal ini nantinya akan keluar paling cepat enam bulan. Ini akan menjadi acuan ke tahap selanjutnya yakni proses pembebasan lahan," sebutnya.