Otomotifnet.com - Pembangunan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap memacu munculnya calo tanah.
Baru tahap sosialisasi, namun PT Jasa Marga sudah 'mencium' calo tanah mulai 'bergentayangan'.
Saat ini Jasa Marga tengah menyusun kajian dan analisi mengenai dampak lingkungan dan proses pembebasan lahan pembangunan tol jalur selatan jawa ini.
Ada delapan daerah yang bakal dilewati tol Bandung-Cilacap ini, mulai dari kota Bandung, kabupaten Bandung, kabupaten Garut, kota Tasikmalaya, kabupaten Tasikamalaya.
(Baca Juga: Tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap Ganti Rute, Pemerintah Minta Lewati Kota Garut!)
Lalu kabupaten Ciamis, kabupaten Pangandaran, serta kabupaten Cilacap.
Jasa Marga akan berkonsultasi dengan unsur masyarakat dan pemerintah daerah setempat membahas AMDAL jalan tol sepanjang 206 kilometer tersebut.
"Kami terus melakukan road show konsultasi publik bersama masyarakat yang dilintasi trase jalan tol," kata Ketua Tim Penyusun AMDAL tol Bandung-Cilacap, Lutfi Hadinata.
"Kemarin di Kabupaten Tasikmalaya, hari ini di Kota Tasikmalaya," lanjutnya.
"Masyarakat juga kami minta waspada terhadap calo tanah," jelas Lutfi, (14/2/20) pagi.
Sementara itu, Camat Cibeureum Kota Tasikmalaya Rahman menyebutkan, sosialisasi pembangunan tol ini sangat baik bagi pemahaman masyarakat.
Agar tidak mudah percaya terhadap oknum atau calo tanah yang memanfaatkan dan membuat isu tidak benar.
"Jujur sebelum ada sosialisasi ini kami kebingungan, soalnya sudah banyak masyarakat yang menanyakan pembangunan tol ini ke kantor kelurahan dan camat," singkatnya.
(Baca Juga: Tol Bandung-Cilacap Panjangnya Lebih Dari 100 Km, Ada Lima Gerbang Tol)
Kendati telah menetapkan trase tol, namun Lutfi belum bersedia membuka ke publik lokasi mana saja yang akan dibebaskan.
Hal ini karena sangat rentan dimanfaatkan oleh para calo tanah yang nantinya akan merugikan masyarakat khususnya para pemilik tanah.
Selama melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pemerintah kota/kabupaten, faktor AMDAL lebih di kedepankan.
"Kajian amdal ini nantinya akan keluar paling cepat enam bulan. Ini akan menjadi acuan ke tahap selanjutnya yakni proses pembebasan lahan," sebutnya.
"Kami minta warga waspada calo tanah," tambah dia.
Lutfi melanjutkan, pembebasan lahan akan dilakukan mulai April tahun ini, untuk kemudian dilanjutkan dengan proses konstruksi Tahap I Ruas Gedebage- Tasikmalaya.
"Pembangunan tahap I Ruas Gedebage-Tasikmalaya äkan dimulai tahun 2022, setelah proses lelang kontraktor," imbuh dia.
Lutfi menargetkan, masa konstruksi ruas Gedebage-Tasikmalaya akan memakan waktu sekitar dua tahun, hingga operasional pada 2024 mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jasa Marga Minta Warga Waspada Calo Tanah Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap