Otomotifnet.com - Imbas pandemi virus Corona terus pengaruhi transportasi online.
Hal ini membuat para pengojek online sepi penumpang.
Karena seluruh warga kini mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Menanggapi hal ini, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, angkat bicara.
(Baca Juga: Mobil atau Motor Ojek dan Taksi Kredit? Cicilan Dilonggarkan Satu Tahun)
Djoko menilai, semestinya para pengemudi itu menjadi tanggung jawab perusahaan aplikator yang sudah mendapatkan keuntungan besar dari bisnis ikutannya.
Bukan malah menjadi tanggung jawab negara dengan membebankan APBN.
"Perlu dievaluasi keberlangsungan bisnis transportasi online di Indonesia, apakah perlu diteruskan jika nantinya terus membebani negara, transportasi online terus-terusan bikin susah pemerintah," kata Djoko (28/3).
Ia menilai, dari data Balitbang Perhubungan (2019), hanya 18 persen pengemudi ojol yang sebelumnya pengangguran.
(Baca Juga: SIM Habis Masa Berlaku Dari Maret-Mei 2020 Bebas Tilang di Jawa Tengah)