Otomotifnet.com - Belakangan ini, umumnya mesin diesel sudah menggunakan teknologi commonrail, serta didukung turbo.
Mesin diesel modern ini selain hemat bahan bakar dan rendah emisi, juga punya power dan torsi yang tinggi.
Resiko penggunaan teknologi commonrail ini, harus memadukan teknologi mekanis dengan elektronik.
Namun praktek tidak semudah teori, kalau mesin diesel commonrail rusak, cukup repot untuk
diperbaiki.
Selain itu, mesin diesel commonrail banyak yang bilang alergi solar biasa. Seperti di daerah, pertambangan atau pedalaman yang sumber solarnya kurang jelas.
Resiko rusak sistem commonrail-nya selalu menghantui.
Hal tersebut yang membuat Giok Can dari Betawi Diesel, mengubah sistem commonrail Toyota Kijang Innova diesel miliknya jadi konvensional.
“Sistem kerjanya seperti mesin Isuzu Panther atau Kijang Diesel lama,” jelas Giok Can, yang bengkelnya di Jl. Kesehatan RT 005/009 Batuceper, Kota Tangerang.