Otomotifnet.com – Ini kisah tahun 2013. Daripada mobil dijual atau dibalikin ke standar, Ardian malah penasaran menceburkan Honda Jazz 2011 ke trek tanah.
Kecintaan dengan arena berbau kompetisi, menjadikan Ardian Trisura punya banyak besutan balap.
Hampir semua jenis balap mobil pernah dijajalnya mulai dari adventure off-road, reli, balap touring hingga one make race supercar.
Namun dari sekian banyak mobil kompetisi miliknya, Honda Jazz RS putih bertongkrongan reli yang paling sering digeber beberapa bulan terakhir saat itu.
Baca Juga: Honda Jazz 2020 Dihantam Diskon, di Dealer Ini Masih Bisa Nego, Harga Jadi Segini
Kalau mau jujur, Ardian sebenarnya terbilang 'setengah' kecebur, lantaran Jazz ini awalnya dibuat untuk ikut kelas One Make Rally (OMR) Jazz yang event-nya tak pernah kesampaian.
Dari keseluruhan peserta yang siap - notabene hanya ada segelintir pendaftar resmi - akhirnya Honda Jazz milik Ardian yang masih memakai ban pacul hingga hari ini.
Honda Jazz yang sudah dipersiapkan matang di bengkel Serge, akhirnya dirombak ulang sesuai kebutuhan.
Kaki-kaki kekar dan kabin penuh pipa rollcage yang bikin pengemudi dan navigator pede melaju di trek.
“Kaki-kaki dan roll cage tak berubah, hanya mengganti mesin dan pasang turbo,” papar Djoko Santoso dari bengkel Unotech di bilangan Pondok Labu, Jaksel.
Perjalanan Jazz ini termasuk panjang. Saat mobil sudah siap dengan spesifikasi setara grup N-15, mesin malah diganti Honda K20 yang lebih bertenaga.
Tak puas dengan tenaga mesin standar, akhirnya dicangkokan turbocharger keluaran HKS sebagai pendongkrak tenaga akhir.
Lengkap dengan ECU stand alone Haltech PS-1000 yang sebelumnya sudah memakai piggyback Dastek Unichip Q+.
“Internal engine parts diganti dengan versi racing aftermarket agar siap menerima boost besar,” ujar Uno, panggilan akrab Djoko Santoso.
Baca Juga: Honda Jazz GD3 Bekas Mulai Murah, Tahun Pertama Cukup Bayar Rp 65 Juta
Alhasil, mesin pun turun lagi untuk proses pencangkokan racing parts macam setang piston K1, piston Wiseco Low-Comp, ACL race bearings (metal jalan-duduk) dan Cometic head gasket.
Perjalanan panjang tak mengenal lelah ini akhirnya pun berbuah manis.
Ardian dan Ibenz, sang navigator, berhak mendapatkan gelar juara umum reli 2013 di kelas SB.
Tentunya dengan Jazz RS miliknya. • Kl:X