Mau Ganti Ban? Hati-Hati Bila Salah Pilih, Resiko Ini Bakal Mengintai!

Andhika Arthawijaya - Jumat, 15 Mei 2020 | 23:45 WIB

Ilustrasi penggantian ban. (Andhika Arthawijaya - )

Oh iya, disarankan untuk mengisi tekanan angin yang ideal. Umumnya tekanan angin ban berada pada angka 28-33 psi tanpa muatan.

Sebaliknya bila muat banyak penumpang atau barang, rentangnya mulai 30 – 35 psi, tergantung jenis mobilnya.  

Jika kurang, maka ban rawan terlipat atau bahkan sobek saat bermanuver. Iiihh.. seram!

Sementara jika terlalu tinggi tekanannya, maka akan mengurangi kenyamanan lantaran karakter ban lebih keras.

Baca Juga: Batal Digelar Tahun Ini, IIMS 2021 Optimis Jadi Jembatan Kembalinya Kejayaan Otomotif Indonesia

Dok. OTOMOTIF
Pastikan tekanan angin sesuai dengan anjuran pabrik.

Penggunaan ban dengan ukuran tapak lebih lebar dan tebal akan menyebabkan rolling resistance lebih besar, sehingga akan berpengaruh pada performa dan konsumsi bahan bakar.

Sebaliknya, jika menggunakan ukuran tapak ban lebih kecil, maka ban akan terlihat narik.

Sehingga akan merusak susunan anyaman kawat pada ban.

Penggunaan profil ban lebih tipis, akan membuat karakter ban lebih keras dan berisiko merusak velg saat terjadi benturan pada permukaan jalan jelek.

“Namun kini ban profil tipis memiliki konstruksi lebih kuat, sehingga lebih aman dan dapat melindungi velg dari benturan,” terang Romeo lagi.