Otomotifnet.com - Ardito S. Bachrie lebih akrab dengan kendaraan roda empat alias mobil.
Namun, untuk komuter makin hari ia merasakan mobil kurang cocok, karena lalu lintas yang kian macet.
Untuk itu ia memilih skutik untuk menemani kegiatannya sehari-hari. Dito memilih Yamaha Lexi karena dirasa pas dan cocok.
Terbiasa dengan mobil kencang, tentu mesin 125 cc bawaan Lexi dirasa kurang bertenaga.
Baca Juga: Pelek Jari-Jari Bisa Diubah Jadi Tubeless, Ini Syarat dan Biayanya
Untuk mengupgrade tunggangannya, Dito memboyong Lexi ke Permana Motor di Haji Nawi, Jakarta Selatan.
Setelah semua part hardware terpasang, motor di-tuning di Farm Tuning untuk mendapatkan hasil terbaik.
Apa saja detail ubahan dan bagaimana hasilnya?
Blok
Blok menggunakan 1 set lansiran KTC untuk Yamaha Aerox 155. Karena basis mesinnya sama jadi tak haram untuk digunakan.
Piston KTC yang berukuran 66 mm juga tak luput dilakukan penyesuaian.
“Valve pocket diubah menyesuaikan diameter klep dari BRT, kalau enggak bisa mentok,” terang Saiful, Kepala Mekanik Farm Tuning.
Dengan stroke standar 58,7 mm, kapasitas mesin meningkat jadi 200,82 cc.
Untuk meredam panas mesin yang sudah membesar, radiator diganti dengan lansiran BRD dan tambahan tutup temperature gauge aftermarket untuk memantau suhunya.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Ketahuan, Mau Serobot Kursi Valentino Rossi di MotoGP 2021
Cylinder Head
Cylinder head standar harus rela pensiun dan diganti produk BRT.
Kemudian diberi treatment porting-polish agar campuran udara dan bahan bakar yang masuk lebih lancar.
Klep juga comot merek yang sama berukuran 20 mm untuk in dan 18 mm yang ex.
Selanjutnya per klep comot Moto1. Sedangkan rasio kompresi meningkat jadi 12,2:1.
Camshaft BRT menggantikan tugas noken as standar, tapi sayangnya Ipul, sapaan Saiful lupa berapa durasinya.
Throttle Body
Throttle body (TB) ukurannya diperbesar jadi 34 mm naik 6 mm dari aslinya.
Karet intake dari filter menuju TB pakai selang radiator custom milik Jeep Cherokee.
“Waktu itu adanya selang itu dan kebetulan tekukan selangnya masuk,” kekeh Ipul.
Selang lansiran Farm Tuning tersebut dipotong dan disesuaikan ukurannya agar pas terpasang.
ECU
Otak manajemen mesin dipercayakan pada ECU standalone BRT Juken 5.
ECU ini dapat mengatur hampir setiap item seperti fuel, ignition control, VVA, idle control, fan control sampai temperature based correction yang berguna mengurangi power demi keselamatan mesin.
“VVA juga bisa tapi belum kita ubah, masih tetap di 6 ribu terbukanya,” tambah pria berambut pendek ini.
Hasil
Tuning mesin dilakukan di atas dyno Mainline milik Farm Tuning yang terletak di Jl. Pertanian I, No. 88B Cilandak, Lebak Bulus, Jaksel.
Setelah fine tune didapat hasil terbaik sebesar 15,65 dk/8.895 rpm dengan torsi 12,6 Nm/8.783 rpm.
Di dyno Mainline, Yamaha Lexi standar tenaganya sebesar 8,06 dk/7.602 rpm dan torsi 7,7 Nm/7.447 rpm.
Berarti tenaga Lexi ini naik sebesar 7,59 dk atau 94%, sedang torsi naik 4,9 Nm atau 63,6%. Signifikan banget kan?
Sebagai catatan, tenaga akhir tersebut didapat saat menggunakan knalpot GP Taper Slash.
Namun, untuk harian Dito menggantinya dengan knalpot standar karena GP Taper dirasa terlalu berisik. Tenaganya sendiri turun jadi 14,5 dk.
Data Modifikasi Yamaha Lexi 2019
Blok Silinder : KTC 66 mm
Throttle Body : Aftermarket 34 mm
Camshaft : BRT
Klep : BRT 20 mm in 18 mm ex
Per Klep : Moto1
ECU : BRT Juken 5
Knalpot : GP Tapper Slash
Farm Tuning : (021) 22706787
Permana Motor : (021) 7503907
Penulis: Rangga