Otomotifnet.com - Keandalan Honda di ajang kompetisi tak lagi diragukan.
Cukup banyak yang mengandalkan untuk balap.
Seperti dilakukan oleh Roy Tanga pada 2013 silam, bukti cinta pada anaknya.
Memberikan Honda Brio untuk ajang slalom.
Baca Juga: Honda Brio V-Mod Kembali Digelar, Bertema Racing, Hadiah Total Rp 60 juta
Mario Claudio, yang menggunakan Honda Brio S tersebut untuk ikut di kelas F kejuaraan nasional slalom tahun 2013.
Tentu, untuk bertempur di kelas modifikasi bebas tersebut, tak akan mampu jika hanya berbekal Brio standar dengan penggantian suspensi saja.
Roy Tanga, ayah Mario memutuskan melakukan modifikasi total namun secara bertahap.
Komponen dari Honda Jazz yang dipercaya.
"Kita putuskan pakai mesin Honda Jazz saja. Tenaganya meningkat dengan modifikasi tak banyak," sebutnya.
Bengkel Whooosaaahhh Tuning yang berada di Jatiasih diminta bantuan.
"Enaknya, basis mesin sama seperti Brio, hanya beda tinggi saja. Jadi tidak ada kesulitan memasukkan mesin ini," ungkap Arce Meyer, pemilik bengkel yang juga menjadi otak modifikasi.
Tidak ada modifikasi ekstrem yang diterapkan pada mesin Jazz tersebut.
Hanya proses balancing serta porting dan polish saja yang dilakukan.
Alasannya sederhana, karena Mario (saat itu) masih ‘duduk' di pemula.
"Biar dia matang dulu, baru modifikasi dilakukan lebih meningkat lagi," ungkap Arce.
Meski demikian, namun tenaga sudah pasti meningkat.
Kini, mesin tersebut mencatat tenaga sebesar kira-kira 163 dk, terukur di flywheel.
Melonjak jauh dari kondisi standar Brio, yang menurut brosur mencatat angka 100 dk.
Bermodal mesin kencang tentu tidak cukup. Mobil ini tentu harus memodifikasi sokbreker serta rem.
Suspensi keluaran HKS Hypermax dipercaya mengisi kolong sepatbor.
Sokbreker ini milik New Jazz, namun dengan sedikit modifikasi.
Sementara itu untuk rem, termasuk banyak pekerjaan yang dilakukan.
Pada roda depan, cakram rem standar Brio digusur. Alasannya karena terlalu kecil, sehingga proses pengereman tak sesuai.
Baca Juga: All New Honda Brio Satya LCGC Terbaik 2020 Ungguli Calya, Agya, Sigra
Gantinya, lagi-lagi pakai milik Honda Jazz yang diameternya lebih besar.
Namun, kaliper rem masih menggunakan standar Brio. Alhasil, jarak antara kaliper dengan pelek sangat mepet.
Tidak bisa pakai pelek lebih kecil dari 15 inci.
Roda belakang juga dilakukan modifikasi. Rem teromol standar Brio sudah pasti tak terpakai.
Sekalian cakram punya New Jazz yang terpasang. Namun, masih belum cukup ‘membuang' bodi belakang.
Solusinya, Arce mengubah konstruksi rem tangan. Sistem kabel dijadikannya sistem hidrolis.
Sedangkan kaliper, pakai milik Suzuki Carry.
Jadi, pada cakram belakang terdapat 2 kaliper. Unit yang kecil milik standar Brio dan yang besar milik Suzuki Carry.