Otomotifnet.com - Banjir rob melanda kota Pekalongan, Jawa Tengah dan semakin meluas.
Ini akibat hempasan ombak setinggi 2-4 meter yang terjadi di beberapa pantai kawasan Pekalongan.
Bahkan dalam foto yang didapat, nampak Jeep Wrangler terkena semburan hempasan ombak saat melintas di jalan tanggul pantai Sari kota Pekalongan.
Namun penampilannya tetap gagah dan tak goyah meski bodi basah kuyup serta jalanan yang dilewati terendam banjir rob.
Baca Juga: Toyota Avanza Digulung Banjir Bandang, Nyangkut Pagar Bareng Balok Kayu
Selain di dekat kawasan pantai, banjir rob ini juga telah meluas memasuki kota Pekalongan, Jateng.
Bahkan Jl Kusuma Bangsa kota Pekalongan terendam air rob setinggi 30 sampai 50 sentimeter dari pantauan 3 Juni 2020.
Akibatnya, kendaraan yang melintas di jalan tersebut mengalami mogok.
Selain itu, kantor kecamatan Pekalongan Utara, Koramil Pekalongan Utara, kantor perbankan dan jalan depan Kampus IAIN Pekalongan juga ikut terendam.
Tidak hanya itu, masjid yang ada di Kelurahan Krapayak juga ikut terendam.
Kemudian, untuk di wilayah Pantai Sari sendiri ketinggian ombak hingga 4 meter dan terhempas ke pemukiman warga.
Semua warung yang ada dipinggir pantai, rusak akibat terjangan ombak yang begitu besar.
Akibatnya ratusan rumah di pinggir pantai ikut terendam air rob.
Baca Juga: Mobil dan Motor Nyaris Diamuk Ombak Keras, Warga Anggap Tontonan
"Gelombang air laut hari ini lebih tinggi dibandingkan 1 Juni 2020 kemarin. Ombaknya kali ini lebih besar," ucap Dani, Ketua RW 10 kelurahan Panjang Baru, Pekalongan, (3/6/20).
"Banyak warga yang melintas dengan kendaraan di jalan ini harus turun dan mendorong," sambungnya.
Menurutnya, adanya hempasan air pasang yang tinggi ini, pemukiman yang ada di pinggir pantai terendam.
"Di pinggir pantai ada 2 RW, 12 RT, dan total warga ada 1.000 orang lebih. Rumahnya terendam air semua," kata Dani.
"Ketinggian air dari 20 centimeter hingga 50 centimeter," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan, Ia bersama Brimob Polda Jawa Tengah dan komunitas pekalongan tanggap sempat mendatangi lokasi tersebut.
Karena mendapatkan informasi dari warga bahwa gelombang air pasang lebih besar dibandingkan dua hari yang lalu.
"Saya bersama instansi terkait datang ke wilayah sini. Saat 1 Juni 2020, memang ombak tidak terlalu besar," ujar Afzan.
Baca Juga: Honda Vario Digulung Ombak, Pengendara Didorong Pengunjung Yang Terusik
"Tapi hari ini saya ditelepon sama ketua RW bahwa ombak semakin tinggi. Setelah dicek memang benar ombak begitu besar," lanjutnya.
"Ketinggian air juga lumayan tinggi sekitar 30 centimeter," kata Wakil Wali Kota Pekalongan tersebut.
Pihaknya juga mendapat usulan dari warga, meminta Pemkot Pekalongan untuk meneruskan kembali pekerjaan tanggul yang berhenti di sisi timur.
"Pembenahan tanggul yang ada di sisi barat sepanjang 2 kilometer memang belum dikerjakan dan masih rencana untuk pembenahan," bebernya.
"Kami juga membawa nasi bungkus untuk warga di pesisir pantai, karena melihat kondisi seperti ini pasti terganggu," imbuhnya.
Saat disinggung apakah akan menerapkan tanggap darurat, pihaknya saat ini masih akan mengevaluasi dan koordinasi dengan pejabat terkait.
"Kemarin kita belum menetapkan tanggal darurat, tentunya dengan gelombang semakin hari semakin tinggi akan dievaluasi kembali," tutur Afzan.
"Saya juga mengimbau kepada yang ada di pesisir pantai, apabila 2 jam hingga 3 jam, ombak masih tetap segera menghubungi BPBD untuk dilakukan evakuasi," tambahnya.