Otomotifnet.com - Peristiwa tak terduga menimpa pengendara Kawasaki Ninja 150R yang tewas usai lehernya tersayat senar layangan.
Akibatnya pengendara dikabarkan tewas dan tangki Ninja 150R bersimbah darah.
Korban berinisal YBS (21) yang tewas akibat leher tersayat senar layangan di Jl Tangkuban Perahu, tepat di depan kantor Pos Mojosongo, Jebres, kota Solo, Jateng, (11/6/20).
YBS diketahui warga kelurahan Sumber, kecamatan Banjarsari, Solo, Jateng.
Baca Juga: Nissan Navara Terguling, Lihat Kolong, Tali Senar Layang-layang Melilit Kopel
Saat dikonfrimasi kepada Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Memang benar ada kejadian tersebut dan sudah ditangani Satlantas Polresta Solo," ujar Suharmono
Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Setya Permadi menyampaikan insiden tersebut terjadi pukul 14.30 WIB.
"Semula korban berjalan dari arah selatan ke utara," terang Afrian.
"Saat melaju, ada senar layangan yang melintang di tengah jalan, kemudian menyayat leher korban," tambahnya.
Dikatakan, senar layangan itu membuat urat di leher korban putus dan membuat korban terjatuh seketika dari Ninja 150R bernopol AD 2393 QF yang dikendarainya.
"Korban hanya sendiri saat kejadian, menurut saksi mata korban mengendari kendaraannya dalam kecepatan sedang," jelas Afrian.
"Korban kemudian dilarikan ke RSUD Dr Moewardi, dan meninggal dunia di rumah sakit," tambahnya.
Baca Juga: Diduga Tali Pancing Nyangkut, Pemotor Tewas Terlindas Truk
Keluarga korban kemudian langsung tiba mengurus segala keperluan pemulasaraan jenazah korban.
Afrian mengaku itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan ke Polresta Solo.
"Setahu saya, ini yang pertama mudah-mudahan tidak ada lagi," akunya.
Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, yakni senar layangan dan Kawasaki Ninja 150R korban.
"Senarnya kira-kira sepanjang 3 meteran ada," kata Afrian.
Atas peristiwa tersebut, Afrian mengimbau masyarakat tidak bermain layangan di tengah jalan.
"Saya imbau kepada masyarakat jangan main layangan di jalan, lebih baik di lapangan atau di lahan terbuka luas, jangan di jalan," ujar dia.
"Itu tidak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga orang lain," pungkasnya.