Otomotifnet.com - Tiap pabrikan mobil pasti memberikan anjuran terkait BBM yang digunakan.
Sebab, mesin yang diciptakan sudah melalui riset panjang untuk menentukan jenis BBM yang tepat agar tetap awet.
Tak terkecuali segmen LCGC yang didesain menggunakan BBM dengan RON minimal 92 sekelas Pertamax, Shell Super, Total Performance 92 dan BP 92.
Bahkan, setiap pabrikan juga menempelkan stiker yang berisi imbauan agar menggunakan BBM jenis tersebut di bodi mobilnya.
Baca Juga: Brio Satya Keok, Calya Jawara LCGC, Karimun Wagon R Menarik di Mei 2020
Sayangnya, masih banyak ditemukan pengguna LCGC yang menggunakan BBM tidak sesuai standar atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh pabrikan.
Banderol yang terlampau tinggi jika dibandingkan BBM dengan kadar RON yang lebih rendah, jadi alasan kenapa tidak mengikuti anjuran tersebut.
Fenomena itu pun mendapatkan tanggapan dari Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Menurutnya ada banyak dampak negatif sampai fatal yang timbul akibat menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan standar atau rekomendasi pabrikan.
Sebab kinerja mesin jadi tidak optimal dan kadar emisi yang dihasilkan lebih tinggi.
"Penggunaan BBM yg tidak sesuai dengan rekomendasi memiliki kemungkinan akan mempengaruhi mesin dan kinerja mobil dalam jangka panjang," sebut Donny, (29/6/20).
"Artinya, kalau kita menggunakan BBM sesuai rekomendasi kita sudah menjaga kondisi mobil sehingga meminimalkan kemungkinan keluar biaya perbaikan dan menambah umur masa pakai kendaraan," ujar Donny.
Selain itu, garansi yang diberikan juga bisa hangus apabila kerusakan disebabkan oleh pemakaian BBM yang tidak sesuai standar pabrikan.
Baca Juga: LCGC Terpuruk, Brio Satya Cuma Terkirim 489 Unit, Karimun Wagon R Parah Per April 2020
"Kami harus lihat dan survei lebih detail dulu jenis dan penyebab kerusakan mobil, apakah karena BBM-nya, teknis pengisian BBm-nya atau yang lain," terangnya.
"Dari situ kami bisa mengetahui apakah garansi gugur atau tidak," tutur Donny lagi.
"Kami akan terus mendorong seluruh pelanggan untuk menggunakan BBM yang direkomendasikan, sehingga ke depannya tidak ada lagi yang menggunakan BBM yang tidak sesuai," imbuhnya.
Terlepas dari hal itu, Donny juga menanggapi wacana penghapusan BBM yang memiliki kadar RON rendah seperti Premium dan Pertalite yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
"Pemerintah memiliki pertimbangan khusus untuk merealisasikan wacana tersebut. Kami sebagai pabrikan otomotif harus mengikuti regulasi dari pemerintah," pungkasnya.