Nissan Serena C26 Asal Tenggak BBM, Efeknya Mesin Tak Mau Hidup

Irsyaad Wijaya,Naufal Shafly - Minggu, 2 Agustus 2020 | 17:00 WIB

Akselerasi Nissan Serena C26 generasi keempat tercepat di kelasnya (Irsyaad Wijaya,Naufal Shafly - )

Otomotifnet.com - Mesin Nissan Serena C26 termasuk bandel dan jarang rewel asal pemilik merawat dengan benar.

Tak terkecuali soal pemakaian bahan bakar.

"Mesin sih sejauh ini aman-aman aja, kuncinya adalah servis rutin dan ganti oli," buka Ari Hidayat, Kepala Bengkel Spesialis Nissan, Jasmin Motor BSD.

Agar mesin tetap prima, selain dengan perawatan rutin, Ari mengatakan pemilik jangan memberikan BBM jenis Premium ke Nissan Serena C26.

Baca Juga: Hitung Biaya Perbaikan Auto Sliding Door Nissan Serena Highway Star C24

"Jangan sekali-kali pakai bensin Premium, karena dia kan standar RON minimumnya harus pakai RON 91, berarti dia harus pakai Pertamax (RON 92)," ungkap Ari.

Jika mengacu pada nilai RON yang direkomendasi pabrikan, itu berarti Nissan Serena juga tidak boleh menggunakan BBM jenis Pertalite (RON 90).

Berdasarkan pengalamannya beberapa tahun lalu, Ari mengatakan ada konsumennya yang mesin mobilnya tidak bisa hidup karena sering menggunakan BBM Premium.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada deposit carbon yang mengendap di ruang bakar, efek dari menggunakan BBM dengan oktan rendah.

"Serena C26 kan mesin bensin tapi sistemnya direct injection, semprotan injectornya langsung ke ruang bakar," tuturnya.

"Jadi saat itu carbon-nya berkerak di ruang bakar dan kebetulan keraknya nutupin nozzle injector, jadi mesinnya enggak bisa hidup," kata Ari.

Sebenarnya, masalah seperti ini bukan hanya bisa terjadi di Serena C26, tetapi semua mobil berpotensi mengalami kejadian serupa jika terlalu sering menggunakan BBM dengan oktan atau RON yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan.

Rizky
Mesin Nissan Serena C26

Jika terlalu sering menggunakan BBM yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan, efeknya pembakaran di dalam mesin tidak akan sempurna.

Sisa dari pembakaran yang tidak sempurna ini bisa menimbulkan kerak ataupun carbon di dinding mesin.