Konsultasi OTOMOTIF : Grand Livina Habis Servis Rpm Tidak Stabil

Andhika Arthawijaya - Rabu, 9 September 2020 | 21:50 WIB

Ilsustrasi Nissan Grand Livina HWS (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Malam Bung Dhika. Mau tanya nih, baru-baru ini mobil saya Nissan Grand Livina keluaran 2014 putaran mesinnya suka naik turun atau tidak stabil saat langsam.

Padahal itu baru selesai servis ganti oli mesin dan cairan radiator, tapi di bengkel umum.

Itu kenapa ya Bung? Sebelumnya enggak begitu.

Satu lagi, idealnya ganti cairan radiator setiap berapa ribu kilometer ya?

Baca Juga: Grand Livina Seken Diincar, Ada Dua Tipe Pilihan, Dibanderol Mulai Rp 60 Jutaan

Ada yang bilang setiap dua kali ganti oli, apa betul? Terus bagusnya pakai radiator coolant merek apa?

Oke segitu dulu pertanyaannya, mohon pencerahannya Bung. Terimakasih!

Darsono P, via email

Malam juga Mas Darsono. Mengenai putaran mesin yang tidak stabil, penyebabnya bisa banyak hal.

Antara lain filter udara sudah terlalu kotor, sehingga membuat udara yang masuk ke ruang bakar tidak konstan, kadang lancar kadang mampet.

Bisa juga karena throttle body (TB) kotor atau injektornya ada yang mampet.

Jika memang demikian, coba lakukan purging saluran bahan bakar dan bersihkan TB-nya.

Baca Juga: Honda City, Nissan Latio dan Grand Livina Dilelang, Buka Harga Mulai Rp 25 Juta

Sekalian ganti filter udaranya dengan yang baru, bila kondisinya sudah terlalu kotor.

Cek juga kondisi busi dan koil. Karena bila ada satu saja dari kedua komponen ini yang kinerjanya mulai menurun, pasti akan membuat proses pembakaran di ruang bakar jadi tidak merata.

Sehingga efeknya membuat putaran mesin jadi tidak stabil.

Oh iya, tidak stabilnya rpm mesin Grand Livina bisa juga karena soket TB-nya mungkin pernah dilepas, sehingga input yang terima ECU jadi berubah.

Nah, untuk membuatnya kembali normal, mesti dilakukan reset ECU, dengan cara cabut kabel positif aki, kemudian pasang kembali.

Lalu soal interval penggantian radiator coolant, umumnya disarankan diganti setiap 20.000 atau 30.000 km.

Sementara untuk produk coolant-nya sendiri, boleh gunakan coolant OEM yang direkomendasikan pabrikan, atau produk aftermarket macam Prestone, Master, Megacools dan sebagainya.