Banyaknya Kasus Kecelakaan Mobil Matik, Kata Daihatsu Karena Hal Ini!

Andhika Arthawijaya - Rabu, 16 September 2020 | 23:20 WIB

Kasus kecelakaan mobil bertransmisi otomatis, banyak disebabkan salah mengoperasikan pedal (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Banyak kasus kecelakaan yang dialami pengguna mobil bertransmisi otomatis, baik yang berakibat fatal maupun ringan beberapa tahun belakangan, kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tenang cara mengoperasikan transmisi otomatis yang seharusnya.

Hal itu diungkapkan Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam virtual workshop dengan beberapa jurnalis pada Selasa (15/9/2020) kemarin.

Sobat tentu pernah dengar kasus soal mobil matik yang terjun dari Gedung, nabrak pengguna jalan atau mobil lain, nyundul mobil di depan atau di belakangan, serta masih banyak lagi.

Nah, mungkin saja kasus-kasus tersebut bisa terulang lagi di kemudian hari.

Baca Juga: Mobil Matik Saat Berhenti Sesaat, Tuas Transmisi Baiknya di P atau N?

Astra Daihatsu Motor
Ilustrasi tuas transmisi mobil matik Daihatsu

Apalagi kini tren penggunaan mobil matik terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Saat ini penggunaan (mobil, red) transmisi outomatic ini menjadi hal yang populer,” ujar Bambang.

Ia pun membeberkan di tahun 2002 memang rasio penggunaan mobil matik hanya sekitar 1,5 persen.

“Lama-lama meningkat jadi 5 %, 10 % dan sampai sekarang jadi sekitar 20 persen, tergantung tipe dan modelnya.”

“Dan itu akan semakin meningkat tren dalam penggunaan mobil bertransmisi otomatis,” paparnya.

Nah yang cukup mengkhawatirkan pihak Daihatsu, masih banyak pengguna mobil matik yang masih belum paham cara menggunakan, cara memakai dan cara mengfungsikan transmisi otomatis yang efektif, efisien dan aman.  

“Itu lah alasan kami memilih tema mengenai transmisi otomatis dalam acara workshop kali ini,” tukas Bambang.

Contohnya dalam pengoperasian pedal di mobil bertransmisi otomatis.

“Banyak pengguna mobil bertransmisi otomatis yang kerap mengoperasikan pedal (gas dan rem) dengan kaki kanan dan kiri. Itu tidak boleh,” wanti Aji Prima Barus Nurcahya, Technical Service Division Service Training Departement PT ADM.

Baca Juga: Aman Enggak Persneling Mobil Matik di Posisi D Saat Berhenti? Ini Kata Ahli

GridOto
Posisi kaki kiri benar-benar 'istirahat', hanya kaki kanan saja yang mengoperasikan pedal pada mobil matik

Masih kata Aji, pengoperasian pedal mobil matik yang beredar di Indonesia hanya boleh dilakukan pakai satu kaki, yakni kaki kanan.

Sementara kaki kiri benar-benar ‘pensiun’, “Makanya di mobil matik disediakan tempat untuk meletakkan kaki kiri,” jelas Aji.

Sebab bila kedua kaki dioperasikan, sangat berisiko terjadi kesalahan dalam mengoperasikan pedal gas maupun rem ketika menghadapi suatu kondisi berkendara.

“Yang seharusnya ngerem, pengguna malah menginjak gas. Ini yang berbahaya,” tambah Aji.

Astra Daihatsu Motor
Posisi gigi yang safety saat berhenti sebentar, adalah di N

Begitu pula ketika mobil dalam kondisi berhenti sesaat, tak sedikit pengguna mobil matik yang memposisikan tuas transmisinya di D.

Padahal dengan kondisi transmisi masuk gigi, ketika injakan rem mengendur atau tak sengaja kaki menginjak gas, otomatis mobil akan meluncur maju.

“Ketika berhenti sementara, misal di lampu merah atau di pinggir jalan, yang safety itu posisi transmisinya di N (Netral),” terang Aji lagi.

Begitu pula sangat tidak disarankan memposisikan transmisi di P, justru akan berbahaya.

Baca Juga: Daihatsu Gelar Virtual Workshop, Beberkan Teknik Perlakuan Transmisi Otomatis Yang Benar

Astra Daihatsu Motor
Teknik yang aman ketika hendak menyalip kendaraan di depan

“Karena ketika hendak jalan lagi, bisa saja pengemudi waktu hendak memasukkan tuas transmisinya ke D, malah nyangkut di R atau N. Karena dari P harus melewati R dan N terlebih dulu,” tukasnya.

Tak hanya itu, ketika hendak menyalip kendaraan di depan pun kudu tahu teknik yang benar.

Buka hanya memastikan kendaraan dari arah berlawanan kosong, tapi juga menjaga jarak aman dan posisikan gigi yang tepat saat melakukan over taking.

Untuk memastikan jarak aman, “Patokannya sekitar 3 detik (jarak dengan kendaraan di depan, red). Misal ada pohon di jalan, kita coba hitung sampai 3, apabila kita sampai ke pohon itu sampai hitungan ke-3, maka berarti itu kita pada jarak aman,” bilang Aji.

Jarak aman ini kata Aji harus tetap kita upayakan, meskipun skill kita udah baik dalam mengoperasikan mobil.

Kemudian saat hendak nyalip, turunkan gigi dari D ke gigi 3 dan lakukan kick down pedal gas untuk mendapatkan tenaga secara spontan.

“Baru setelah habis nyalip, pindahkan lagi transmisinya di D,” imbuhnya.

Tuh sob, ada baiknya pahami dulu cara kerja transmisi matik serta tips & trik yang aman dalam mengoperasikannya, sebelum bawa mobilnya ke tengah keramaian.